Lihat ke Halaman Asli

Sesat Pikir Jurus Kepret untuk Kepentingan Bangsa, Senaif Itukah Presiden Kita?

Diperbarui: 14 Maret 2016   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rizal Ramli liburan bersama James Riady Lippo Group (indonesiana.tempo.co)"][/caption]Tidak henti-hentinya pembentukan opini serta penyesatan melalui media serta artikel-artikel di media warga. Pembenaran kegaduhan demi kegaduhan yang diciptakan oleh Menko Kemaritiman Rizal Ramli, katanya untuk kepentingan serta kebaikan bangsa Indonesia.

Presiden adalah panglima tertinggi TNI, mempunyai kekuasaan konstitusional atas Kepolisian dan Kejaksaan. Untuk kepentingan negara ada Lembaga-lembaga yang bisa diminta bantuannya seperti BIN, BPKP, BPK, KPK dan PPATK.

Pertanyaan sederhana menggunakan nalar, akal sehat dan logika. Mengapa Presiden repot-repot memberi tugas khusus kepada Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk melakukan kepretan-kepretan kepada wakil presiden dan kolega menteri di kabinet kerja? Yang katanya “kepretan” itu bermanfaat untuk merubah budaya koruptif. Kepretan itu berujung konyol mendeligitimasi kewibawaan presiden sendiri. 

Fadli Zon : "Mau ikut penyelesaian konflik Iran-Arab, ngurus menteri aja enggak becus," ucap Fadli, pada acara diskusi "Menteri Ribut Bikin Ribet, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/3). (sumber)

Dwi Ria Latifa : Dwi heran, semestinya keributan terjadi antara pemerintah dengan DPR. Keributan antar menteri yang sering terjadi membuat rakyat kebingungan. 'Rakyat Bingung, Komandannya Mana'. (sumber)

Fahri Hamzah salahkan Jokowi : "Kalau (kabinet) kelihatan tidak firm (solid bekerja) orang (investor) enggak berani. Kalau begini akan terjadi pelambatan ekonomi," kata dia, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/2/2016). (sumber)

Pilihan Blok Masela dilaksanakan Offshore maupun onshore belum diputuskan oleh Presiden tapi Menko Rizal Ramli begitu lancang mengumumkan mengatasnamakan Pemerintah RI, Blok Masela akan dilaksanakan onshore .

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan pemerintah Indonesia akan mengembangkan lapangan abadi blok Masela dengan skenario pembangunan kilang LNG di darat (on shore). (sumber)

Pernyataan Rizal Ramli yang mendahului keputusan presiden, membuat presiden sangat tidak happy.

Johan Budi : "Sampai saat ini, Presiden Jokowi belum memutuskan metode pembangunan kilang Blok Masela apakah offshore atau onshore. Presiden masih mengkaji seluruh aspek Proyek Masela," dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pun angkat bicara. Dia mengatakan, Presiden akan meminta klarifikasi mengenai pernyataan Rizal. (sumber)

Dalam kasus-kasus sebelumnya. Menko Kemaritiman mengambil langkah-langkah tidak sewajarnya. Seperti kasus Pelindo II Menko RR mohon doa restu Megawati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline