Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Lemahnya Keselamatan Kerja

Diperbarui: 5 September 2023   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (freepik.com via kompas.com)

Pagi ini dengan raut sedih saya menyaksikan salah satu teman saya merenggang nyawa di salah satu pertambangan di Maluku Utara.

Foto-foto yang dikirim via Whatsaap hingga nyantol ke Facebook memperlihatkan ia dievakuasi bahkan nampak jelas kerusakan pada tubuhnya. Sedih rasanya, melihat teman sendiri harus bernasib tragis dalam bekerja.

Ia terlindas alat bernama loader bersama seorang lagi. Namun kawan saya tak beruntung. Kejadian terjadi saat keduanya akan melakukan shift. pengemudi loader tak melihat mereka berdua yang berada di belakang. (1)

Kecelakaan ini,  menambah deretan kecelakaan yang terus terjadi sepanjang tahun ini terutama di area pertambangan besar di semenanjung Halmahera.

Banyak para pekerja yang luka-luka dari berat hingga ringan sampai pada tingkat yang paling parah, kehilangan nyawa. Dari pekerja lokal hingha pekerja asing.

Sebuah sajian kengerian yang dikonsumsi publik oleh laporan-laporan media. Bahkan mendapat perhatian khusus dari Kemenaker.

Banyak karyawan yang bekerja pada perusahaan terutama pertambangan, menceritakan bahwa banyak sekali kecelakaan yang mereka alami. Beberapa bahkan menunjukan bekas-bekas luka yang diperoleh. 

Kecelakaan ini juga memicu banyak dari mereka melakukan risegn. Lantaran beban kerja yang berat dan tingkat keselamatan yang rendah. Walaupun memiliki gaji yang begitu besar.

Ada celotehan bekerja di tambang itu keras, siap siap kehilangan nyawa. Jadi jangan manggil-manggil bos. Tidak semudah itu.

Memang tidak semua perusahaan pertambangan di Malut mengalami kejadian serupa. Ada beberapa yang sudah menerapkan proses ketat dalam bekerja terutama K3 dan jarang terjadi kecelakaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline