Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Si Tuan Bernama Jempol

Diperbarui: 5 Agustus 2020   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Intidari Id

Dunia informasi dan teknologi bertransformasi dengan cepat. Dulu, untuk memberi kabar atau menyampaikan perasaan, kertas menjadi lakon picisan yang tersirat di dalamnya, Kantor Post menjadi mak comblang yang setia. Atau, untuk bertitip pesan dan kabar, RRI begitu mengudara menembus langit. Suara-suara mereka mampu menembus hutan belantara di setiap desa.

Sekarang semua berbeda, surat dan radio sudah terbungkus sudah usang termakan jaman. Walaupun ada rindu dan niatan di jayakan kembali, tapi tak lagi sama. Ia sudah menjadi cerita perkembangan jaman.

Hadirnya alat komunikasi yang memadai, praktis dan efisien, alias handphone yang beken di sebut gadget merubah pola peradaban dunia ke arah yang baru. Dan, aplikasi pendukung seperti medsos mulai bermunculan. Jaringan-jaringan telekomunikasi hadir menawarkan solusi.

Terciptalah peradaban baru. Saya menyebutnya, kepala tertunduk dengan warga negaranya di sebut nitizen tanpa kepala negara, Menteri dan pembantu-pembantunya. 

Peradaban ini unik karena segala fakta sosial di dunia nyata di abaikan. Bahkan saat menulis artikel ini, saya tak peduli orang-orang di samping saya yang sedang asik ngopi. Mereka dan saya punya senjata utama, bahkan lebih ngeri dari nuklir milik Korea Utara atau pesawat tanpa awak milik Amerika, tuan jempol.

Tuan jempol ini punya ciri khas karena mewakili emosi, cinta, bacot, hoax, perasaan, pikiran dari seorang manusia. Tapi ia bukan Tuhan, sebab tuan jempol ialah ciptaan Tuhan.

Tuan jempol punya sisi positif dan negatif. Sisi positifnya ia bisa mewakili pikiran seseorang untuk menebarkan kebaikan. Mengajak nitizen berbagi, berbuat dan bertindak sebagai manusia. Kadang tak segan-segan ia ingin manusia kembali menjadi manusia.

Sisi negatifnya, ia egois, mau menang sendiri. Suka bikin gaduh dan senang memperkeruh suasana,tak suka di kritik, lebih tau segalanya. Tuan Jempol tak peduli, mau presiden, tokoh terkenal atau wong cilik di sikatnya. 

Sahabat terbaiknya tools gadget, mereka berdua sahabat sejati yang di idam-idamkan manusia.

Itulah cerita singkat peradaban dunia kepala tertunduk dengan tuan mulia bernama si jempol.

****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline