Lihat ke Halaman Asli

Erny Kusuma

Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Bermaaf-maafan hingga Mencicip Kastengel

Diperbarui: 15 Juni 2018   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.istimewa

Setelah diumumkan oleh Menteri Agama RI bahwa 1 Syawal jatuh pada tgl 15 Juni, takbir pun menggema dimana-mana. Setiap mushala ataupun masjid menyerukan kebesaran asmaNya: Allahu Akbar..3x Laa illaahaillalahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Walillaa Ilham...

Keesokkan paginya, saya dan keluarga pukul 05.30 sudah bersiap untuk ke masjid terdekat. Hamparan umat yang berniat sholat Idul Fitri terlihat banyak. Putih, bersih dan suci. Kita terlahir dan kembali fitri setelah sebulan lamanya berpuasa dan menyempurnakan ibadah Ramadan dengan berzakat. Kemudian saling bermaaf-maafan dengan orang tua, sanak saudara, handai taulan juga para tetangga.

Berkunjung menguatkan silaturahim saat lebaran tentu saja berbeda dengan hari-hari biasanya. Semua rumah yang saya kunjungi menyuguhkan berbagai kue khas lebaran. Diantaranya kastengel, nastar, kue kacang dll. Dari banyaknya kue lebaran yang fenomental adalah kastengel.

Kue berbahan keju ini rasanya tentu saja gurih dengan sedikit rasa agak-agak manis. Hampir segala usia menyukainya karena rasanya tak membosankan. Dan kastengel ini merupakan jenis kue premium yang lumayan tinggi harganya dibanding kue lainnya.

Semarak Lebaran Bersama Keluarga

Berbeda perayaan Idul Fitri di Malang dan kota lainnya. Kalau di kota lain saat hari h perayaan lebaran  ditandai dengan makan ketupat dan opor ayam, sambal goreng ati dll. Kalau di Malang ketupat baru ditemui seminggu setelah hari lebaran. Namanya tadisi Kupatan. Wah ketemu ketupatnya masih seminggu lagi yaa....hehe

Jadi tadi sepulang sholat Ied sebelum silaturahim ke tetangga dekat, kami sekeluarga bermaaf-maafan dilanjut sarapan dengan lauk pauk khas lebaran. Yakni hidangan nasi dengan pilihan lauk yang saya masak sendiri: kare ayam, telur bumbu rujak dan sambal goreng ati ditambah kerupuk udang. Rasanya nikmat sarapan bersama dalam suasana lebaran yang penuh ceria.

Nah selesai sarapan baru anjangsana ke tetangga dekat. Sebagai penduduk pendatang kami silaturahim ke warga yang dianggap dituakan, kemudian ke rumah pak RT. Saya menilai berinteraksi dengan warga sekitar tempat tinggal adalah wajib. Semua untuk kebaikan bersama. Karena tetangga adalah orang yang secara jarak paling dekat dengan kita kalau ada apa-apa yang menimpa kita.

Beres berkunjung ke rumah sekitar lingkungan, barulah kami meluncur ke rumah orang tua dan mertua yang letaknya diluar kota. 

Pastinya berkumpul bersama keluarga besar rasanya bahagia. Apalagi momen seperti ini hanya setahun sekali. Saudara-saudara yang bekerja di luar kotapun hadir bertambah semarak lebaran di keluarga besar kami. Saling bermaaf-maafan, mengobrol sambil menumpah rindu hingga mencicip suguhan khas lebaran: kastengel! Itulah aktivitas lebaran kami, bagaimana lebaran anda? Pasti seru kan? Yuk berbagi cerita...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline