Di balik jendela tua. Usang.
Sepasang mata sendu menyorot langit malam.
Tajam, menelisik bintang-bintang di awan.
Mencari-cari bintang yang paling terang. Dimanakah ? Bisiknya pelan.
Apa aku bisa menggapaimu bintang ?
Kamu begitu jauh dalam pandangan
Tanganku tak akan sampai meski disambung dengan beribu benang
Maukah kamu turun bertandang ?
Aku sambut dengan dua tangan
Bibir mungil itu bergumam