Tata kelola teknologi informasi (TI) merupakan aspek kunci dalam strategi bisnis modern. Namun, terlalu sering, fokus pada infrastruktur teknis dan kebijakan formal mengaburkan peran penting manusia dalam ekosistem TI secara keseluruhan.
Dalam naskah ini, kita akan menyelidiki bagaimana pendekatan yang berpusat pada faktor manusia dapat meningkatkan efektivitas tata kelola TI, sehingga memungkinkan organisasi untuk meraih keunggulan kompetitif dan menjamin pemanfaatan optimal sumber daya TI.
Pentingnya Human-Centricity dalam Tata Kelola TI:
Tata kelola TI yang sukses tidak hanya tentang implementasi perangkat lunak dan kebijakan keamanan yang ketat. Ini juga melibatkan orang-orang dalam organisasi.
Manusia memiliki berbagai peran dalam domain Teknologi Informasi, tidak hanya sebagai pengguna akhir tetapi juga sebagai pengambil keputusan, inovator solusi orisinal, dan pendukung untuk implementasi metodologi yang efisien.
Oleh karena itu, pendekatan tata kelola TI yang kokoh harus mempertimbangkan kebutuhan, kompetensi, dan motivasi individu dalam konteks organisasi.
Identifikasi Kebutuhan Manusia:
Tahap awal dalam mengadopsi metodologi berbasis manusia untuk tata kelola TI melibatkan identifikasi kebutuhan dan antisipasi individu yang berada dalam organisasi. Ini melibatkan komunikasi efektif antara departemen TI dan berbagai unit bisnis.
Dengan memahami bagaimana teknologi dapat mendukung tujuan bisnis dan kebutuhan pengguna, organisasi dapat merancang solusi TI yang lebih relevan dan dapat digunakan.
Meningkatkan Kompetensi dan Keahlian: