Lihat ke Halaman Asli

Surat untuk Presiden RI Ir.Joko widodo ( Jokowi )

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada:

Yth : Presiden RI Ir.Joko Widodo ( Jokowi )

CC: HH.Dubes RI, Doha-Qatar, HH. Deddy Saiful Hadi

Assallamua’laikum,

Bapak Presiden yang saya hormati, setiap orang mempunyai mimpi dan harapan terhadap dirinya sendiri agar bisa bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya. Setiap nasib seseorang tentunya berbeda, tapi nasib bukanlah takdir karena saya yakin siapapun bisa merubah nasibnya karena “ Tidak akan berubah setiap kaum jika kaum tersebut tidak ingin merubahnya “.

Dulu bapak juga terlahir dari keluarga tidak mampu, bahkan hidup di bantaran sungai, menjadi tukang kayu sampai pada akhirnya semua berubah sangat cepat, setelah menjadi Walikota dan Gubernur, kini bapak telah menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia, bapak telah menjadi Presiden sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan keaneka ragaman budaya, suku,agama, bahasa, karakter dan cita rasa serta perbedaan lainnya.

Bapak Jokowi, saat ini segala hal perubahan sangat cepat dan segala informasi bisa di akses di manapun tanpa adanya batasan jarak dan waktu.

Mohon maaf jika nantinya surat terbuka saya ini ada hal hal yang tidak sesuai dengan data, informasi dan menyalahi kaidah dan etika, namun izinkanlah saya menyampaikan apa yang saya rasakan dan pikirkan berdasarkan apa yang telah saya lakukan selama ini, sebagai rakyat biasa yang jauh dari negeri tercintanya.

Bapak Presiden Jokowi yang sedang bekerja siang dan malam demi tercapainya cita cita bangsa tercinta kita. Saya mengikuti setiap perkembangan pembangunan yang sedang gencar gencarnya di jalankan oleh pemerintah dan saya memahami laju percepatan ekonomi lambat bisa karena beberapa faktor, bisa karena general inflation, turunnya harga minyak dunia, suasana politik dunia yang belum stabil, belum di gunakannya APBN pemerintahan bapak saat ini karena masih menggunakan APBN sebelumnya, karena baru di syahkannya APBN 2015 di bulan April kemarin.

Begitu juga saya memahami betul bahwa pemerintahan bapak merupakan organisasi besar yang tentunya akan berlandaskan GBHN,UUD 45 dan platform yang bapak canangkan, program Nawa Cita dan Trisakti.

Bapak Presiden dalam kesempatan ini banyak yang ingin saya sampaikan, namun akan lebih afdhol jika saya akan menyampaikan sesuai dengan profesi yang telah membesarkan saya sampai saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline