Lihat ke Halaman Asli

Ibuku Gagu

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga wanita dan seorang bocah usia 3 tahun-an masuk ke angkutan desa. Satu dari dua wanita tersebut terlihat paling muda dan paling cantik. Saya pikir, wanita muda tersebut ialah ibu dari bocah tersebut.

Bocah perempuan itu nggak bisa diam. Menarik-narik baju neneknya, minta dipangku nenek, ingin keluar dari angkudes. Posisi saya di dekat pintu. Saya menahan tubuh mungil adek itu agar diam dan tetap berdiri di angkudes. Tapi, adek itu malah marah kepada saya. Mendelikkan matanya ke wajah saya seolah-olah bilang, "Kok nggak boleh sih?!"

Neneknya bersikeras menahan adek itu agar diam. Saya pikir, gimana sih ibunya, diam saja hanya meninjau gerak-gerik anaknya yang berputar-putar.

Nggak tahu kenapa, tiba-tiba adek itu menendang kaki saya sambil bilang dengan lantang, "Nakal!"

Saya yang memang enggak punya saudara kandung, jadi sedikit emosi. Emang saya nakal ya, Dek? Wong tadi nenekmu nggak ngizinin dirimu buat keluar dari angkudes, biar kamu enggak jatuh juga makanya saya tadi menahan kamu agak keras walaupun kamu bukan siapa-siapa saya.

Saya nggak habis pikir......

Wanita muda yang notabene ibu dari anak itu, lalu angkat bicara. Bicaranya nggak jelas, dan ternyata, gagu.

Saya membenamkan diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline