Lihat ke Halaman Asli

Nuril Hanifa

Mahasiswa

Perjalanan Keetidaksempurnaan Alvi Syahrin dalam Sebuah Novel

Diperbarui: 26 Juni 2023   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.app.goo.gl/d9xWiDqZTP9C7DjQ6Input sumber gambar

Buku “Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa” karya Alvi Syahrin ini merupakan buku yang berisi kisah kegagalan penulis di masa lalu. Kegagalan dalam meraih mimpi. Dan harapan orang-orang di sekelilingnya yang beberapa kali merobek semangatnya. Kegagalan melawan ego diri sendiri dan hantaman bisikan orang tain, bahkan orang yang tak mampu menyumbangkan apapun. Oleh karena itu, penulis menceritakan sekaligus memberikan motivasi pada pembaca mengenai sebuah perjuangan meraih mimpi. Tak hanya itu, buku ini mengajak pembaca selalu mengandalkan dan mempercayai Allah SWT dalam hal tersulit maupun hal membanggakan.

Kelebihan Buku “Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa”

Buku ‘Jika Kita Tidak Pernah Jadi Apa-Apa’ ini ditulis dengan gaya bahasa sehari-hari yang santai layaknya sedang bercerita kepada seorang teman. Cerita yang dipaparkan juga merupakan cerita pendek yang berdasarkan pada pengalaman pribadi penulis. Kedua hal ini menjadikan buku ini sebagai buku bacaan yang ringan dan mudah untuk dimengerti.

Cerita yang digambarkan oleh penulis dalam buku ini sangat relevan dengan masalah hidup yang seringkali ditemukan oleh masyarakat umum, terutama kaum remaja yang masih mencari jati diri. Jadi, buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh orang yang sedang menemukan kesulitan dalam menjalani hidup yang tidak sesuai harapan sebagai seorang mahasiswa atau yang sedang mengejar karir.

Konten cerita yang dimuat berupa cerita pendek dan sederhana tredapat pada buku ‘Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa.’ Namun, dibalik kesederhanaannya tersebut terdapat nilai dan makna yang sangat mendalam mengenai perjalanan kehidupan manusia. Dengan hal tersebut, penulis mampu memberikan warna tersendiri bagi buku yang ditulisnya tersebut.

Selain itu, buku ‘Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa’ berhasil menangkap segala kegelisahan yang relevan oleh para pembacanya. Kemudian, buku ini dapat memberikan ketenangan dengan hadir sebagai teman yang memiliki perjuangan yang sama dengan para pembaca. Oleh karena itu, banyak pelajaran dan motivasi kehidupan sederhana yang terkandung dalam setiap lembar novel tersebut.

Buku tersebut dapat dirasa bahwa kalian sedang berbincang dengan tenang dan dapat dinilai solutif untuk beberapa masalah yang terjadi pada kalangan remaja. Karena terdapat banyak motivasi ringan yang sedikit melegakan pembaca yang sedang gelisah tentang masa depannya.

Seperti:

“Nanti, perlahan-lahan, menabunglah. Ini tak akan jadi perjuangan yang mudah, memang. Namun, sekali lagi, apa sih, yang mudah di dunia ini? teruslah berusaha, berinovasilah, belajarlah, membacalah, jangan berhenti. Iya, akan banyak kegagalan di depan sana. Tapi, tolong, jangan menyerah.” 

Kekurangan Buku “Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa”

Buku ‘Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa’ mengandung nuansa Islami yang cukup kental di dalamnya, dengan menggunakan beberapa contoh ayat Al-Quran dan hadits. Hal ini mungkin menimbulakan beberapa pertanyaan karena konten novel memuat beberapa ajaran muslim yang kurang relevan bagi para pembaca non-muslim. Hal tersebut dapat saja terjadi karena kurangnya pengetahuan yang mendalam oleh para pembaca non-muslim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline