Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Yang Bermalam di Kepala Sang Lelaki

Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: hellosehat.com

Malam tambah larut dan tambah sunyi.

Tetapi yang bermalam di kepala sang lelaki bukannya berkurang dan jadi sepi. Malah makin banyak dan riuh rendah memecahkan mimpi.

Banyak hal yang berdesak-desak di kepala sang lelaki. Tentang apakah dia masih kuat menjalai hidup esok hari. Jiwa kini memang masih tegap berdiri tetapi badan kian rapuh tak bisa berseri lagi. Pandemi memang mematahkan segala substansi. Tak ada cukup rejeki. Ditinggal pergi isteri yang sudah sekian lama menemani tapi wajar saja karena tak ada yang pantas dipertahankan bersama sang lelaki. Belum lagi nyeri yang terus mendera tubuh yang tak tahu inikah gejala sakit pandemi.

Kini tinggal harap yang digantungkan sang lelaki yaitu rahmat Ilahi. Jika tak berbentuk sehat jasmani atau rejeki, cukuplah jika nanti ia mati maka segala dosanya diampuni dan segala amalnya bisa membasuh jiwanya menjadi suci.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline