Lihat ke Halaman Asli

LOMBOKios

menjual ide, mencari pahala.

Untuk Kepala 'Sekolah Nengeri' Fiktif, Pak Menteri Mohon Lindungi 'PSM'

Diperbarui: 3 Desember 2016   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

Di Negeri Impian, sudah terjadi perdebatan antara seorang relawan yang berjuang menelurkan kerikil-kerikil bersayap. Relawan ini melawan Pejabat Eselon X (sepulu). Relawan berjuang bekerja tertatih – tatih dengan anggaran gotong royong. Sedangkan pejabat itu mengatakan, “Anggaran Kita Ibarat Janda Bekemben”. Pikiran piciknya pun bertelur, apakah Tugas Pejabat itu hanya tanda tangan, rapat dan menghabiskan anggaran? 

Selokah Negara Fiktif  Bag 1    

"Pernah dengar istilah anggaran bagi tumpuk di Sekolah?"

"Belum?"

Jelas dong ah. Karena istilah anggaran bagi tumpuk itu hanya ada di Lombok Timur. Pembaca dari Lombok Timur pasti paham soal istilah ini. Entahlah untuk istilah lain. Jenis anggaran ini sulit terdeteksi, walau oleh inspektorat sekalipun.

“Peduli banget sih soal itu?”

“Lebih baik Anda berbisnis!!!

“Cari makan biar kenyang dan cepat kaya!!!

Ya. Mungkin Kami ditakdirkan berbeda. Kami tetap melakukan itu, tapi tetap juga harus peduli soal tempat para generasi terdidik. Tempat Kami pernah terdidik. Sehingga kawan kami banyak yang menjadi pelacur. Pelacur pikiran dan keprawanan.  Pemborong Tuak dan Rokok di sebuah kedai yang bertuliskan. “Dilarang Menjual Rokok untuk usia dibawah 18 Tahun”

“Apalagi?”

“Soal keberkahan harta untuk yang kami gugu dan kami tiru”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline