Lihat ke Halaman Asli

Novi Puspitasari

Teknologi Pangan

Mengenal Stevia Si Manis Nol Kalori Pilihan Sehat Pengganti Gula

Diperbarui: 18 April 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stevia (Sumber : Gerwig et al., (2016))

Penggunaan stevia sebagai pengganti gula dalam makanan atau minuman mungkin sudah populer dikalangan masyarakat tertentu yang harus membatasi asupan gula ataupun industri makanan fungsional dan obat-obatan. Namun pernahkah terpikir mengapa meskipun stevia memiliki tingkat kemanisan 100-300 kali gula tetapi jumlah kalori yang dimiliki adalah 0 kalori ?

Berbeda dengan gula (sukrosa) yang memiliki molekul gula sederhana, rasa manis stevia berasal dari molekul steviol glycosides. Bila gula memiliki nilai kalori 4 kilo kalori per gram, stevia tidak memiliki nilai kalori (o kalori). 

Steviol glycosides akan terurai seluruhnya di dalam usus besar karena adanya enzim glucosidase yang dihasilkan oleh bakteri di dalam usus besar yang mengubahnya menjadi steviol. 

Manusia menyerap steviol melalui pembuluh vena dari saluran pencernaan ke hati (vena porta hepar) yang nantinya akan diubah menjadi steviol glucoronide di dalam hati, dan dikeluarkan melalui urin. 

Selain rasa manis dari steviol glycosides, stevia juga mengandung vitamin, mineral, asam-asam animo esensial, asam lemak dan zat-zat bioaktif lain yang bermanfaat bagi tubuh. 

Terdapat beberapa penelitian mengenai manfaat kesehatan yang dimiliki oleh stevia, yaitu : anti diabetes, anti obesitas, anti tumor, anti hypertensi, anti mikroba, anti karies dan mempunyai kemampuan antioksidan.

Menggantikan gula dengan pemanis nol kalori seperti stevia dalam komposisi makanan dapat menurunkan total asupan kalori, sehingga dapat menurunkan berat badan.

Hasil penelitian in vivo (menggunakan tikus) dan penelitian klinis (pada manusia) diketahui stevia memiliki potensi untuk digunakan dalam terapi dalam pengendalian konsumsi stevia dapat menurunkan kadar gula darah dan kadar insulin sebelum dan sesudah makan. Namun, klaim ini dikatakan harus dilakukan penelitian lebih dalam lagi mengenai bagaimana mekanisme stevia dapat penurunan gula darah dan kadar insulin.

Pada penelitian efek konsumsi stevia pada penurunan tekanan darah pada sekelompok orang hipertensi, diketahui terjadi penurunan tekanan darah, dimana terjadinya penurunan tekanan darah ini terjadi melalui dua mekanisme yaitu : mekanisme pertama, dengan menghalangi aliran ion kalsium ke otot polos pada pembuluh darah, yang menyebabkan vasodilatasi (melebarnya pembuluh darah) sehingga mengurangi gaya yang menghalangi aliran darah pada pembuluh darah. 

Mekanisme yang kedua dengan menghalangi aktivitas enzim ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yaitu enzim yang secara tidak langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan menyempitkan pembuluh darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline