Lihat ke Halaman Asli

Novi Setyowati

TERVERIFIKASI

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Seperti di Negeri Dongeng, Rothenburg ob der Tauber saat Whitsun Festival

Diperbarui: 20 Februari 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk atap yang eye-catching di tengah kota Rothenburg ob der Tauber, yang sebenarnya salah satunya adalah bangunan Apotek (Dokpri)

Rothenburg ob der Tauber. Hmm, panjang sekali ya namanya. Nama ob der Tauber dari kota ini memberi penjelasan bahwa kota Rothenburg terletak di atas Sungai Tauber.

Nah, karena ada beberapa nama kota yang juga sama (Rothenburg), maka ditambahkanlah penjelasan spesifik tentang letak geografis kota ini. Seperti juga Kota Frankfurt yang dibedakan menjadi Frankfurt am Main dan Frankfurt an der Oder.

Berada di sebelah utara wilayah Bavaria/Bayern dan berbatasan dengan wilayah Baden-Wuertemmberg, kota ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Salah satunya karena kota ini menyimpan cerita sejarah pada Abad Pertengahan (Middle Ages) yang terlihat pada arsitektur-arsitektur bangunannya. Dan yang menjadikannya unik, kota ini masih melestarikan bangunan-bangunan bersejarah saat Abad Pertengahan.

Medieval City Walls

Atau dalam Bahasa Indonesianya kira-kira dinding kota.

Ya, kota Rothenburg ob der Tauber masih dikelilingi oleh city walls yang tidak juga dihancurkan sejak Abad Pertengahan. Dinding ini dulunya didirikan untuk melindungi seluruh isi kota dari serangan musuh. Jadi, bentuknya memang mengelilingi seluruh kota.

Panjang dinding ini mencapai 4 km dan di sepanjang dindingnya terdapat sekitar 40 menara dan pintu masuk. Memasuki pusat kotanya pun bisa harus melalui salah satu dari pintu masuk ini. Nah, menarik bukan?

Oh iya, di city walls ini terdapat sebuah jalur sempit memanjang (Tower Trails) yang bisa kita lewati dari satu ujung ke ujung lainnya. Karena jalurnya yang sangat panjang, kita bisa menghabiskan hingga dua jam berjalan kaki. Jalurnya juga sangat sempit, jadi kalau berpapasan dengan orang lain harus bisa mengalah dan memberi jalan. Kita juga bisa mendapatkan pemandangan kota dari atas menara juga, lho

Pemandangan kota dari atas menara (Dokpri)

Pemandangan kota dengan city walls yang terlihat di sebelah kanan (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline