Lihat ke Halaman Asli

Novi NurPriyanti

S1-Kimia (2021)

Pandemi Singgah, Mahasiswa Kimia Gelisah

Diperbarui: 25 Oktober 2021   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 Pandemi COVID-19 telah membekukan tidak hanya pada sektor konomi saja, namun juga telah membekukan kegiatan belajar mengajar di sekolah hingga perguruan tinggi. Pemerintah telah melarang adanya pembelajaran atau perkuliahan yang dilakukan secara tatap muka dengan tujuan untuk mengurangi laju penyebaran COVID-19 di Indonesia. Situasi ini sangat disayangkan oleh para mahasiswa terutama mahasiswa Program Studi Kimia, karena mereka tidak bisa melakukan praktikum secara langsung di dalam laboratorium. Tidak hanya mahasiswa Program Studi Kimia saja, tetapi juga mahasiswa lain di luar Program Studi Kimia dengan mata kuliah yang mewajibkannya untuk melakukan praktikum. Mengapa demikian? Karena menurut mereka jika praktikum tidak dilakukan secara luring, mereka akan merasa kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dikarenakan skill nge-lab mereka yang kurang. Hal ini dapat berdampak pada saat perekrutan magang ataupun bekerja nanti, karena yang ditakutkan mereka kurang dilihat oleh perusahaan karena skill mereka yang dirasa kurang mumpuni di bidangnya. Tidak hanya permasalahan magang saja, tetapi juga dalam hal skripsi. Beberapa di antara mereka harus merasakan ujian skripsi secara daring, atau mereka yang akan melakukan penelitian untuk bahan skripsi terpaksa harus berhenti di tengah jalan karena pihak kampus yang belum mengizinkan mahasiswanya datang ke kampus. Mahasiswa Kimia merasa kecewa karena praktikum online dirasa kurang maksimal, karena selama pandemi COVID-19  praktikum yang dilakukan hanya sebatas melihat video dari media handphone dan laptop saja, setelah itu hanya menyusun laporan praktikum dengan mengumpulkan informasi dari jurnal ataupun dari buku elektronik. Jika praktikum dilakukan di rumah masing-masing, pengadaan alat dan bahan menjadi kendala utama para praktikan karena harga alat dan bahan yang relatif mahal serta sulit untuk didapat. Mungkin teori sudah mereka dapat dengan mantap, namun tetap saja bagi mahasiswa kimia teori tanpa diiringi dengan praktikum akan menjadi hal yang dirasa kurang seimbang porsinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline