Lihat ke Halaman Asli

Lala

Penulis

I am Rich - Aplikasi iPhone Seharga Mobil yang Tidak Ada Gunanya

Diperbarui: 10 April 2025   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Wikipedia

"I Am Rich" --- Aplikasi iPhone Seharga Mobil yang Tidak Ada Gunanya

Dalam dunia teknologi, inovasi biasanya dihargai tinggi. Tapi ada satu kasus unik yang membuktikan bahwa kadang-kadang, kebodohan juga bisa dijual mahal --- bahkan sangat mahal.
Namanya "I Am Rich." Dirilis pada tahun 2008 oleh developer asal Jerman, Armin Heinrich, aplikasi ini dijual di App Store dengan harga $999,99, atau setara dengan harga sebuah motor atau bahkan mobil kecil bekas.

Apa yang kamu dapatkan dari aplikasi super mahal ini?
Jawabannya: nyaris tidak ada.
Saat dibuka, aplikasi ini hanya menampilkan ikon batu merah berkilau di layar, disertai dengan sebuah "mantra" yang berbunyi:

"Aku kaya. Aku layak. Aku sukses. Aku sehat. Aku produktif."

Itu saja.
Tidak ada fungsi tambahan, tidak ada fitur tersembunyi, tidak ada manfaat nyata. "I Am Rich" diciptakan hanya untuk satu tujuan sederhana: membuktikan kepada dunia bahwa kamu bisa membeli sesuatu yang tidak berguna hanya karena kamu mampu.

Cuma 8 Orang yang Membeli

Meskipun terdengar konyol, tetap ada delapan orang yang membeli aplikasi ini sebelum diturunkan dari App Store.
Sebagian pembeli kemudian mengaku bahwa mereka tidak sengaja membelinya --- mungkin karena penasaran atau karena antarmuka App Store waktu itu belum punya sistem konfirmasi pembelian seketat sekarang.

Namun ada juga yang sengaja membeli "I Am Rich" sebagai bentuk pamer kekayaan. Dalam logika mereka, memiliki aplikasi ini adalah status simbol, sama seperti memakai jam tangan super mahal atau mengendarai mobil sport eksotis.
Bedanya, aplikasi ini tidak bisa dipakai untuk apapun.

Hanya Bertahan Kurang dari 24 Jam

Tak lama setelah peluncurannya, "I Am Rich" langsung memicu kontroversi. Media global ramai membahasnya, sebagian besar mengejek keras ide di balik aplikasi ini. Banyak yang mempertanyakan bagaimana Apple bisa meloloskan sesuatu yang sebodoh ini ke dalam App Store, padahal Apple terkenal sangat ketat dalam kurasi aplikasinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline