Lihat ke Halaman Asli

Ninis Fitria

Mahasiswa

Kuliah Asyik

Diperbarui: 21 November 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asyiknya kuliah offline (on-site) bersama KPI IAI Syarifuddin

Pada hari Minggu, 20 November 2022, bertempat di Kampus Syarifuddin Wonorejo-Lumajang,Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Syarifuddin (KPI IAIS), melakukan perkuliahan secara offline. Perkuliahan tersebut berjalan dengan lancar, meskipun dosen pengampu sendiri tidak bisa hadir dan digantikan oleh dosen pengganti yaitu Bapak Dosen Harry Purwanto, M.I.Kom. Sebelum memasuki ke pembahasan mata kuliah, beliau sempat menyinggung asal usul Pondok Pesantren Syarifuddin.

Sekitar tahun 1900-1912, seorang kyai bernama Kyai Somber tinggal di desa Selok Besuki (desa yang terletak di sebelah selatan Wonorejo). Dia berjuang untuk kemajuan masyarakat dengan mengambil pendekatan etis yang seimbang dengan kesabaran dalam menghadapi masyarakat yang beragam.

Pada tahun 1916 – 1925, nama pondok pesantren berkibar ke Pulau Bawean, hal ini dibuktikan dengan adanya santri dari pulau tersebut dan penambahan santri dari sekitar Lumajang, jumlah ini sudah mencapai 50 santri, namun pada tahun 1942 – 1945, jumlah mahasiswa mengalami penurunan akibat penjajahan Jepang yang juga menimpa mahasiswa hingga hanya tersisa 8 mahasiswa saat itu. Hebatnya lagi, kemerosotan ini benar-benar membuat Kyai Syarif semangat memperjuangkan agama Allah, bahkan sempat memperjuangkan negaranya di medan perang melawan penjajah. Pasca kemerdekaan Indonesia, khususnya pada tahun 1948, muncul santri dari Probolinggo, Jember, Bawean dan Lumajang, hingga jumlah santrinya mencapai 40 orang dan dipanggil Kyai Syarif untuk membentuk Madrasah sederhana, bahkan sampai SMA. Namun kesederhanaan itu tidak dirusak olehnya, sebagai perintis ia didukung oleh putranya (Kyai Adro'i Ali - Kyai Rosyidi) dan menantu Kyai Hadiri dari desa Selok Gondang.

Pembahasan selanjutnya, memasuki mata kuliah yang akan dibahas yaitu mata kuliah “Etika Jurnalistik”. Beliau mengatakan bahwa Kode Etik Jurnalistik adalah kode etik jurnalistik yang disepakati oleh organisasi wartawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers. Selain dibatasi undang-undang, jurnalis seperti UU Pers No. 40 Tahun 1999 juga harus mematuhi kode etik jurnalistik.

Kemudian beliau sempat menyinggung tentang komunikator, dan komunikan. Adapun komunikator dalam komunikasi adalah pengirim pesan. Sedangkan konsep komunikator adalah sebagai penerima pesan. Dalam komunikasi, komunikan dan komunikator sama-sama memegang peranan penting. Tanpa dua atau dua unsur tersebut, proses komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar dan baik.

Selanjutnya membahas terkait sumber berita dan kode etik. Prinsipnya, setiap berita harus diverifikasi. Berita yang dapat merugikan pihak lain memerlukan verifikasi berita yang sejenis untuk memenuhi prinsip ketelitian dan keberimbangan. Setelah memposting, agensi media harus melanjutkan upaya verifikasi dan setelah verifikasi selesai, hasil verifikasi dimasukkan ke dalam perkembangan media cetak pembaruan dengan tautan ke berita yang belum diverifikasi.

Pembahasan berlanjut tentang komunisme. Komunisme menuntut untuk menempatkan masyarakat di atas individu, sedangkan kapitalisme menempatkan kebebasan individu di atas masyarakat. Positivisme merupakan aliran filsafat yang menegaskan bahwa pengetahuan sejati hanya berasal dari ilmu alam dan tidak ada hubungannya dengan metafisika.

To Planning atau disebut sebagai proses perencanaan adalah bagian dari siklus kegiatan manajemen yang terutama berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk masa depan, jangka panjang dan jangka pendek, terkait dengan isu-isu, seperti berikut : apa, siapa, bagaimana, kapan, dimana dan berapa banyak, baik dalam kaitannya dengan organisasi yang dikelola maupun usahanya. Sedangkan To Action merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan sebagai hasil dari penyusunan strategi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline