Suara alarm membangunkanku di pagi yang indah ini. Suara burung berkicau dan suara percikan air membuatku tenang. Tidak lama kemudian, Ibu memanggilku, "Adi !!Cepat bangun, hari ini kan kita akan menjemput kakek."
Aku pun teringat kalau kakek hari ini akan datang berkunjung ke rumahku.
"Iya Bu!!" dengan semangat aku pun langsung bergegas untuk sarapan lalu mandi. Kami pun berangkat ke bandara sekitar pukul 8 pagi hari. Setelah sampainya kami bandara, aku langsung tak sabar untuk bertemu dengan kakek. Dari kejauhan kulihat seorang lelaki tua, membawa tas dan memakai kemeja tua tahun 40-an.
"Bu, Itu kayanya kakek deh bu," kataku kepada Ibu. Ibu pun langsung menghampiri kakek.
"Di mana cucu kesayangan kakek?" kata kakek kepada Ibu. Aku pun berlari dan berteriak "Kakek!!" Aku langsung memeluk kakek dan kami pun berbincang - bincang tentang kehidupan ku dan kehidupan kakek sembari kami berjalan ke mobil kami.
"Wah, Adi sudah tinggi ya," kata kakek pelan.
"Iya nih kek, aku sekarang jadi murid tertinggi di kelasku loh," kata Adi sambil tertawa.
Kami pun sampai ke mobil dan kami pulang kembali ke rumah kami. Setelah sampai di rumah, aku membantu kakek mengangkat barang - barangnya. Lalu aku pun melihat ke arah barang bawaan kakek. Aku melihat senjata api dan aku pun penasaran dan bertanya kepada kakek.
"Kek, itu senjata milik kakek?" tanya ku.
"Owhh senapan itu. Itu bukan milik kakek. Itu senjata milik tentara belanda yang kakek ambil." Jelas kakek.
"Maksud Kakek?" tanya ku.