Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Sosok Esmail Ghaani, Pengganti Qassem Soleimani

Diperbarui: 6 Januari 2020   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

reuters.com

Pengangkatan Esmail Ghaani sebagai pengganti Qassem Soleimani dikritik oleh beberapa tokoh. Akan tetapi, Ayatollah Ali Khamenei tetap mengangkatnya. Siapakah Esmail Ghaani?

Tewasnya Qassem Soleimani akibat serangan rudal di bandara Baghdad, Irak, yang dilakukan oleh AS bukan hanya duka bagi Iran tetapi kehilangan harapan dan melemahnya kekuatan negara peninggalan kerajaan Persia.

Qassem Soleimani merupakan seorang jenderal top yang paling berpengaruh di Timur Tengah saat ini. Dengan kemampuan manajemen strategi diplomasi yang keras kepala, Qassem Soleimani merupakan pemimpin yang diwaspadai oleh AS.

Baca: Mengapa AS Membunuh Jenderal Top Iran (Qassem Soleimani)?

Untuk mempertahankan kekuatan Pasukan Elite Garda Revolusi Iran yang dipimpin oleh Qassem Soleimani, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjuk Esmail Ghaani sebagai pengganti pria yang juga akrab disapa Gashem ini.

Meskipun pengaruhnya diragukan oleh beberapa tokoh, Khamenei menyebut Ghaani sebagai sebagai seorang komandan militer terkemuka di Iran yang akan mempertahankan kekuatan Pasukan Quds seperti pendahulu-pendahulunya.

Esmail Ghaani merupakan seorang Brigadir Jenderal di Korps Garda Revolusi Iran. Selain itu, ia diangkat sebagai wakil pemimpin Pasukan Khusus (Quds) Qassem Soleimani sejak tahun 1997 yang bertugas mengawasi pencairan keuangan untuk kelompok-kelompok teroris termasuk Hizbullah.

Esmail Ghaani dikenal sebagai salah satu sosok yang memiliki kemampuan dalam melakukan inkonvensional senjata tracking di Iran. Ia pernah melakukan pengiriman senjata IRGC-QF yang terdiri dari 240 ton amunisi (roket, peluru mortir, granat, dan amunisi) untuk membantu Gambia (sebuah negara di Afrika Barat). Akan tetapi pengiriman senjata tersebut dicegat di Nigeria pada Oktober 2010.

Menurut Panel Pakar PBB, pengiriman tersebut melibatkan Behineh Trading Company (sebuah perusahaan terdepan IRGC), Perdagangan Internasional dan Konstruksi Umum. Selain itu, Ali Akbar Tabatabaei, Azim Aghajani, dan Ali Abbas Usman Jega disebut terlibat dalam kegiatan ilegal ini.

Oleh karena itu, The Office of Foreign Assets Control (OFAC), sebagai badan intelijen keuangan AS memasukkan Ghaani ke dalam daftar warga negara khusus dan juga membekukan aset-aset Esmail Ghaani dan melarangnya melakukan transaksi dengan entitas AS. Pasalnya, tindakan Ghaani dalam mengendalikan pengiriman senjata ke Afrika dinilai oleh Wakil Sekretaris OFAC, David S. Cohen sebagai sebuah tindakan yang dapat memicu konflik dan kekerasan di Afrika dan Timur Tengah.

"Tindakan hari ini kembali memperlihatkan pengaruh buruk Iran di Timur Tengah, Afrika dan sekitarnya. Ketika rezim Iran mengekspor bantuan mematikan dan keahliannya untuk memicu kekerasan di Suriah dan Afrika, OFAC akan terus mengekspos para pejabat dan perusahaan yang terlibat dan bekerja untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas penderitaan yang mereka sebabkan, " kata David S. Cohen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline