Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Terpilih Lagi

Diperbarui: 6 Juni 2019   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Twitter FIFA

Gianni Infantino resmi terpilih sebagai Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) pada tanggal 05 Juni 2019 melalui Kongres yang diadakan oleh FIFA di Paris, Perancis.

Pria kelahiran Brig, Swiss merupakan calon petahana yang tidak disaingi oleh seorang pun dari jumlah 211 anggota FIFA. Alhasil, Infantino terpilih kembali.

Jabatan Infantino sebagai Presiden FIFA sebelumnya merupakan lanjutan jabatan dari Presiden sebelumnya, Sepp Blatter yang tersangka kasus pidana korupsi.

Secara prosedural, pria kelahiran kelahiran 23 Maret 1970 baru pertama kalinya mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA. Walaupun pemilihannya melalui Kongres Luar Biasa yang dilakukan di Zurich, Swiss pada tahun 2016.

Infantino merupakan presiden kedua FIFA yang berkebangsaan Swiss meskipun Ernst Thommen seorang Swiss pernah menjadi Plt. presiden FIFA selama 6 bulan yang menggantikan posisi Arthur Drewry yang menjabat dari tahun 1956 sampai dengan tahun 1961. Walaupun menjabat Presiden FIFA, Ernst Thommen hanya menggantikan posisi Drewry yang meninggal di kantor FIFA sehingga tidak dihitung dalam jajaran Presiden terpilih. Waktu itu masih bernama The Football Association.

Meskipun Infantino berkebangsaan Swiss, orang tuanya berasal dari Italia. Ia merupakan presiden kedua FIFA yang berdwikebangsaan setelah Rodolphe Seeldrayers yang menjabat hanya satu tahun karena meninggal dunia (1954-1955).

Infantino menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Fribourg yang terletak di Kota Fribourg. Di Universitas yang bermotto "Pengetahuan dan Bijaksana" ini, Infantino mengenyam Ilmu Hukum.

Infantino diklaim menguasai 5 bahasa yaitu Prancis, Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia. Wajar, Universitas Fribourg ini merupakan satu-satunya universitas dwibahasa di Swiss dan menawarkan kurikulum lengkap dalam beberapa bahasa.

Berkat ilmu dan talenta berbahasanya, Infantino bekerja sebagai sekretaris jenderal International Centre for Sport Studies (CIES) di Universitas Neuchatel, Swiss. Dia juga pernah menjadi penasehat untuk beberapa Federasi Sepak Bola Eropa yaitu Italia, Spanyol, dan Swiss.

Kemudian pada tahun 2000, bergabunglah Infantino ke UEFA yang bertugas untuk mengurusi masalah hukum dalam sepak bola. Kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, tak heran jika Infantino naik pangkat jadi Direktur Urusan Hukum selang empat tahun kemudian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline