Ini adalah tenda-tenda pengungsian warga Desa Ciputri, Kecamatan Lebak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang menjadi korban gempa pada Senin 21 November 2022. Tendanya bukan terbuat dari terpal yang biasa terlihat di tenda-tenda pengungsian.
Tenda-tenda pengungsian yang terhampar di halaman Sarongge Villey ini terlihat lebih bagus dibanding tenda-tenda pengungsian yang terlihat di lokasi-lokasi bencana. Warnanya cerah dan lebih luas. Bisa menampung lebih banyak orang. Ini lebih ke tenda glamping alias glamour camping.
Apakah tenda-tenda itu fasilitas dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah setempat? Lazimnya, jika tenda itu berasal dari pemerintah pasti akan tertulis nama kementerian atau instansi yang memfasilitasi.
Seperti terlihat pada tenda pengungsian yang didirikan oleh Kementerian Sosial, di bagian atas tenda tertulis "Kemensos" atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana tertulis "BNPB". Kalau yang di Sarongge Villey, tidak demikian.
Ternyata usut punya usut, tenda-tenda itu tadinya disediakan pihak hotel untuk tamu-tamu dari instansi salah satu dinas kabupaten yang menginap selama 3 hari. Kebetulan di hari Senin itu, agenda kegiatan dibuka oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.
Baru saja Bupati keluar dari hotel, terjadilah gempa.Tidak ada yang menyangka, Senin 21 November 2022 siang, tepatnya pukul 13.21 WIB, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diterjang gempa berkekuatan M5,6 SR.
Meski tidak menimbulkan potensi tsunami, gempa ini sudah meluluhlantakkan tanah Cianjur menelan korban jiwa dan harta benda.
Seketika kegiatan itu pun tidak jadi dilanjutkan, tamu-tamu hotel pun berusaha menyelamatkan diri. Berhamburan keluar. Sudah pasti, tidak ada yang ingin menginap di tenda-tenda itu.
Sebagaimana kita ketahui, gempa terjadi pada Senin 21 November 2022 pada pukul 13:21 WIB. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman gempa 10 km.
Dokumen pribadi