Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Menikmati Secangkir Teh Tubruk Legendaris

Diperbarui: 6 Mei 2022   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Alhamdulillah...kemarin, Kamis 5 Mei 2022, saya mendapat kiriman hampers dari relasi saya. Hampersnya unik: beragam teh zaman dulu. 

Ya saya senang dong. Dari sekian hampers yang saya dapat, inilah yang paling lain dari yang lain. Beda sendiri. 

Biasanya, berisi makanan, minuman, aneka kue, sirup, dan perlengkapan shalat. Nah, yang ini isinya teh saja, tapi banyak. Sepertinya cukup buat berbulan-bulan ngeteh. Aroma wanginya sangat terasa.

"Wangi-wangi apa sih Bund?" tanya anak kedua saya.

"Ini wangi teh," kata saya seraya membuka kemasan hampers.

"Wow banyaknya. Pantas, wanginya terasa banget," ujarnya.

Mengapa hampersnya harus teh ya? Bisa jadi karena siapapun suka ngeteh. Bisa dibilang hampir semua orang di seluruh penjuru dunia suka minum teh. Jadi, "aman" untuk dijadikan hampers.

Selain enak, juga mudah untuk dibuat. Cukup dengan menyeduh daun, pucuk daun, ataupun tangkai daun yang dikeringkan atau teh celup dengan air panas.

Menurut saya, kreatif juga. Kok bisa sampai terpikirkan isinya teh saja. Itu pun teh seduh zaman dulu lagi. Tehnya dikemas dalam kertas, bukan seperti kemasan teh celup yang kekinian. Benar-benar terlihat jadul alias jaman dulu.

Ada teh Gopek, teh Gardoe, teh jang paling ngenak 999, teh cap Nyapu, teh cap Sintren, dan teh Dandang. Teh mana yang menjadi kenangan saya? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline