Lihat ke Halaman Asli

Tety Polmasari

ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja

Kontak dengan Positif Corona, Ini yang Harus Dilakukan

Diperbarui: 6 Februari 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

civicplus.com

Kawan saya (maaf, namanya tidak saya sebutkan), yang suaminya belum lama ini meninggal karena diabetes itu, saat ini dinyatakan positif Covid-19. Beberapa hari sebelumnya saya sempat berkomunikasi dan dia menyampaikan kondisi kesehatannya seperti gejala Covid-19.

Gejala yang paling khas yang diyakininya mengarah ke Covid-19 adalah kehilangan fungsi indra penciuman atau anosmia. Ia mengaku tidak bisa merasakan masakan yang diolahnya meski ia merasa yakin sudah membumbuinya.

Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan.

Dan, berdasarkan temuan yang dihimpun oleh peneliti di Office for National Statistics (ONS) menyebutkan anosmia tak hanya terjadi pada pasien bergejala, tetapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik.

"Iya. Kemarin-kemarin kepala pusing terus. Flu. Tidak bisa cium bau. Hari ini mau test PCR ke UI. Semoga negatif," katanya membalas chat saya. Dan qadarullah, dua hari kemudian kawan saya mengabarkan hasil PCR, positif.

Kondisi kawan saya ini saya sampaikan di group. Maksud saya, untuk mengingatkan Covid-19 suatu waktu bisa saja bersemayam di tubuh kita. Ternyata beberapa teman sudah mengetahui kondisi kawan saya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini.

"Eh kita ketemu dia sudah lewat dari 2 minggu kan ya, waktu kita tazkiah itu," kata saya.

Soalnya, waktu suaminya yang juga kawan saya semasa SMP, meninggal, saya sempat tazkiah, shalat jenazah, hingga ikut ke pemakaman. Yang tentu saja saya berdekatan dengannya. Kalau sudah lewat dari 2 minggu berarti saya aman-aman saja.

"Mana Rabu kemarin gue habis ketemu dia," kata kawan saya dalam percakapan di group.

Mendengar pengakuannya itu, saya dan kawan-kawan yang lain pun memintanya untuk rapid test antigen untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. 

Terlebih di rumahnya ada ayahnya yang sudah sepuh, suaminya yang penyintas stroke, dan 3 anaknya. Yang ke semuanya adalah pihak-pihak yang paling beresiko tertular Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline