Lihat ke Halaman Asli

Selain Pemilu Empat Kali Setahun, Negara Ini Juga Tak Punya Kepala Negara Tunggal

Diperbarui: 26 Januari 2019   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun politik bersemi kembali. Gambar-gambar calon pemimpin jadi menyesaki ruang publik dan mengotori dinding pemukiman kumuh. Pemilu sesungguhnya perihal yang baik dilaksanakan gara-gara pemilu adalah tidak benar satu layanan publik untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah supaya sesuai bersama keperluan rakyat.

Tapi bagaimana cara rakyat mempengaruhi kebijakan pemerintah terkecuali arah kebijakan dan pandangan politik calon pemimpinnya saja tetap abu-abu? Apa jadinya terkecuali dalam pemilu penduduk langsung pilih program yang di idamkan alih-alih foto wajah orang asing yang tak sadar visi misinya?

Voteforpolicies.org.uk adalah web yang sanggup mengajarkan penduduk perihal mahapentingnya program dan betapa tak relevannya ketokohan seseorang. Situs itu sanggup membawa dampak politik lebih akuntabel bersama penjabaran program tanpa sedikit pun merujuk partai atau sosok tertentu.

Di laman depan hanya tertera tulisan Partai 1, Partai 2, dan seterusnya. Setelah pilih no partai, pengunjung web sesudah itu diminta pilih berasal dari daftar kategori yang sanggup dipelajari jadi berasal dari isu pendidikan, hak pekerja, hukum dan HAM, ekonomi, kesehatan, sampai kriminalitas.

Dari web Voteforpolicies.org.uk, aku sesudah itu teringat perihal video yang menyebutkan sistem politik di Swiss. Swiss dikatakan tidak benar satu negara bersama sistem politik paling egaliter di semua dunia gara-gara Pemerintah Swiss membagi wilayahnya ke dalam kanton-kanton (semacam provinsi dalam konfederasi) yang berhak membawa dampak perundangannya sendiri.

Sistem Federalisme Negara Swiss
Dengan sistem ini tiap-tiap area fleksibel benar-benar enteng beradaptasi bersama masalah dan keunggulannya masing-masing. Hanya ada tiga perihal yang ditentukan oleh Pemerintah pusat yakni konstitusi, mata uang, dan kebijakan luar negeri.

Negara Ini Pemilu Empat Kali Setahun dan Tak Punya Pemimpin Tunggal

Uniknya lagi, negara itu ternyata menganut sistem pemilu semi-langsung, di mana penduduk laksanakan voting untuk pilih perwakilan yang akan duduk di dewan perwakilan rakyat tetapi juga berhak mengajukan penambahan, penghapusan, dan modifikasi undang-undang tanpa melalui instansi perwakilan.

Jadi terkecuali penduduk tidak sepakat bersama draft produk hukum yang dibuat parlemen, mereka tinggal mengajukan petisi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 50.000 orang untuk level kanton dan 100.000 untuk level konstitusi nasional.

Referendum ini bahkan dilaksanakan tiap-tiap empat bulan sekali. Jadi tiap-tiap empat bulan, penduduk Swiss pergi ke TPS untuk menyetujui atau tidak menyetujui rancangan undang-undang yang disusun parlemen selama empat bulan sebelumnya. Berkat sistem ini, tingkat partisipasi politik sangatlah tinggi. Terhitung lebih berasal dari 60% mengimbuhkan suaranya pada polling di tahun 2015.

Negara Ini Pemilu Empat Kali Setahun dan Tak Punya Pemimpin Tunggal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline