Pagi itu di kelas 6 sekolah dasar ruangan terasa menegangkan. Karena hari itu adalah hari penerimaan raport. rangking pun di sebutkan sesuai urutan juara kelas. eluruh siswa tentu menantu nanti nama nya di sebut.
Mereka tampak antusias menunggu nama mereka terpanggil. Tak terkecuali seorang anak perempuan bernama Nayla ini. Namun tidak harapan nya putus saat 5 orang petama yang terpanggil bukan lah nama nya. Lalu ia pun teringat apa saja yang seharusnya ia lakukan tapi tak ia lakukan.
Di saat Minggu Minggu ujian
Ayam-ayam sudah berkokok tanda hari sudah pagi. Aku pun bangun dari tidur dan melaksanakan salat subuh, lalu Mamaku datang. Seperti ibu pada umum nya ia menyuruhku merapikan tempat tidur. Setelah merapikan tempat tidurku aku bersantai dengan bermain gadget.
Tak terasa sudah 4 jam aku bermain dari pagi. Mama pun mengingat kan ku untuk belajar karna besok sudah harus ujian semester 1. Namun kala itu aku yang sedang terjerumus kedalam dunia gadget pun melawan, aku secara tak sadar berkata " Diam saja lah. Menganggu saja ". Mendengar itu Mama tentu saja marah dan mulai menceramahi ku. Semakin di ceremahi semakan ku lawan.
Sampai akhirnya Mama sudah lelah dan memutuskan untuk diam. Tanpa rasa bersalah aku terus saja melanjutkan bermain gadget, hingga pada pukul 10 aku memutuskan untuk mandi. Setelah mandi aku pun berniat untuk belajar tetapi terdengar notifikasi dari handphone ku, dan itu dari teman online ku yang mengajakku bermain game. Awalnya aku menolak tapi karena terus-menerus diajak dan dipaksa aku pun luluh dan tidak jadi belajar.
Teman onlineku bernama zira dan fahri. Merekalah yang membujukku untuk tidak belajar dan lebih bermain game. Kegiatan itu terus berulang saat akan belajar mereka mengajakku untuk terus bermain dan aku menyetujui permintaan mereka.
Dari dapur terdengar suara Mama berkata " Kakak tolong mama cuci piring nak " Tentu saat mendengar itu aku tiba-tiba kesal dan berkata " ck iya nanti aku kerjakan sabar sebentar dong. " Ucap ku dari dalam kamar.
Akhirnya aku seharian hanya bermain gadget. Pada malam hari lagi lagi mama mengingatkan kan ku, tetapi aku berbohong sudah belajar untuk menghindari omelan nya. Aku berkata "iya tenang aku sudah belajar dari siang tadi malam ini aku hanya bermain sebentar saja" mendengar itu mama hanya mengangguk sayang percaya saja denganku.
Keesokan hari ketika ujian aku pun bingung menjawab soal. Bahkan jika bisa di lihat aku seperi burung yang kehilangan arah terbang nya. Hingga akhir nya aku menjawab asal asalan. Tak lupa teknik capcipcup andalan semua orang. Hingga sempat terbesit di pikiran ku untuk membawa contekan saja, tetapi itu tidak ku lakukan. Puncak nya pada hari ketiga aku begadang hingga pagi, tanpa belajar dan hanya saling bertukar pesan yang aku rasa sekarang itu tidak penting.
Pada pagi hari itu aku berangkat seprti biasa namun fisik kubterasa lelah dan kepala ku sakit akibat terlalu lama melihat layar handphone. Bahkan saat itu aku masih berpikir untuk meminta saran kepada teman online ku tentang apa yang harus aku lakukan untuk ujian ini.
Karena kejadian itu aku pun bercerita kepada teman teman onlineku. Dan saran mereka hanyalah buat jimat untuk ujian. Ya seharusnya aku sadar jika teman-temanku ini membawa pengaruh buruk untukku. Tapi aku saat itu tidak menghiraukannya.
Hari hari ujian ku lalui sama setiap harinya, yaitu bermain bermain bermain dan saling bertukar cerita dengan teman onlineku. Tak terasa esok adalah hari dimana aku menerima raport.