Lihat ke Halaman Asli

Naurah Salsabila

Walking in the starlight

Insecure, Bisa Diatasi atau Tidak?

Diperbarui: 4 Mei 2021   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Insecure, kayanya hampir semua dari kita pasti pernah mendengar kata itu, ya kan? Dan mungkin juga, beberapa dari kalian pernah merasakan insecure.

Gelisah, merasa tidak aman, kurang percaya diri, pasti hampir dari setiap orang pernah merasakan itu semua, enggak peduli umur ataupun status sosial, pasti kalian pernah merasakan beberapa hal tersebut.

Dilansir dari SehatQ, insecure adalah perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa cemas, takut, dan tidak percaya diri. Sedangkan menurut Asta (2019) yang dilansir dari DosenPsikologi.com, insecure dalam psikologi dapat diartikan sebagai sebuah upaya dari adanya emosi yang terjadi ketika kita menilai diri kita menjadi seorang inferior dari orang lain.

Tapi, insecure itu wajar enggak sih? Hmm... sebenarnya insecure itu wajar, asal enggak berlebihan. Namun, sayangnya manusia itu suka berpikir yang berlebihan, dan dengan ditambah oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar, hal ini akan membuat kita jadi insecure berlebihan, ujungnya? Ya pasti enggak baik dong, insecure yang berlebihan itu bisa berujung pada berbagai masalah dalam kehidupan, bahkan hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental kamu juga lho.

Nah, sekarang ayo kita bahas penyebabnya! Penyebab insecure itu apa sih? Sebenarnya penyebab seseorang mengalami insecure itu berbeda-beda sih, enggak ada penyebab yang pasti karena setiap manusia juga punya kehidupan dan hambatannya masing-masing, tapi mungkin kita masih bisa bahas penyebab yang paling umum dari insecure.

Dilansir dari Psychology Today, ada 3 penyebab paling umum yang membuat seseorang merasa insecure.

Yang pertama ada insecure yang disebabkan oleh kegagalan atau penolakan yang baru terjadi belakangan ini. Peristiwa yang baru terjadi itu biasanya sangat memengaruhi perasaan kita karena lebih mudah diingat dan tentunya lebih mudah meninggalkan kesan, apalagi kalau misalnya berkaitan dengan kegagalan dan penolakan. 

Kegagalan dan penolakan yang dialami dari kejadian yang baru terjadi dapat memengaruhi suasana hati kita menjadi lebih buruk dan juga dapat membuat cara pandang kita terhadap diri sendiri juga berubah, merasa bahwa diri ini masih kurang dan sebagainya.

Lalu yang kedua ada insecure yang disebabkan oleh kurangnya kepercayaan diri karena kecemasan sosial. Ketakutan bila ada seseorang yang mengevaluasi kita atau ketika orang lain memberi kritik, kemudian timbul rasa cemas karena merasa bahwa diri ini masih kurang dan tidak akan cocok untuk bergaul dengan lingkungan di sekitarnya. Hal ini yang kemudian membuat kita menarik diri dari lingkungan sosial.

Kemudian yang ketiga ada insecure yang didorong oleh perfeksionisme. Bagi beberapa orang dengan sifat perfeksionisme tentunya menyukai hal yang berakhir dengan sempurna. Enggak mau ada satu pun kekurangan dari hal yang dia lakukan agar hasil yang dicapai bisa sesuai ekpektasi. 

Namun kenyataannya, ada beberapa hal yang enggak bisa kita kontrol, ada beberapa hal yang ternyata hasilnya enggak sesuai ekpektasi. Bagi si perfeksionime, kalau misalnya dia enggak siap sama kenyataan yang ada, hasil yang enggak sesuai ekspektasi dan enggak sempurna, hal ini bisa aja membuat dia kecewa dan mulai menyalahkan diri sendiri. Dari rasa kecewa kemudian menyalahkan diri sendiri, hal inilah yang akan membuat dia mulai merasakan insecure dan merasa enggak berguna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline