Lihat ke Halaman Asli

Si Penggembara

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai saat ini, panggil dia si penggembara. Sang penggembara yang terus melangkah tanpa lelah, tak peduli hujan dan badai. Dia bukannya kuat dan tangguh. Justru, ia terlalu lemah untuk sekedar tinggal dan menetap di rumah. Ah, mungkin aku salah. Si penggembara tak punya rumah. Tepatnya, tak pernah punya rumah. Ia pernah mengira bahwa tempatnya berlabuh dulu adalah rumahnya. Lalu, ia serahkan semua miliknya dan ia letakkan disana. Lihat saja apa jadinya dia sekarang. Semua miliknya hilang dirampas manusia tak bertanggung jawab. Tapi, dia mendapatkan sebuah pelajaran. Bahwa manusia tak pernah punya rumah. Bahwa manusia tak patut dipercaya. Dan bahwa setiap manusia dilahirkan sebagai panggembara. Sudah hakekatnya manusia menjadi sang penggembara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline