Lihat ke Halaman Asli

Nanda Nuriyana SSiTMKM

Praktisi dan Akademisi

Net-Zero Emissions Bukan Hanya Mimpi, Mari, Mewujudkannya!

Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Menikmati panorama alam bak perawan desa nan malu-malu menyingkap tabir wajahnya. Mengulir kedamaian berpadu hamparan kehijauan nun jauh di sana. Gemericik air menuruni bebatuan, merindukan alam sarat akan oksigen sebagai paru-paru umat manusia. Sungguh kemolekan karya ciptaan-Nya yang patut dijaga sebagai warisan emas untuk anak cucu kita.

Penulis mencoba menuangkan secuil prosa liris tentang alam, yang meneduhkan jiwa penuh harapan. Kepiawaian diksi dan majas mampu mendalami imajinasi pembaca, membuka mata hati dan pikiran, hingga mengubah mindset tentang pentingnya pengurangan polusi udara.

Demikian juga, adanya pergeseran nilai-nilai dan waktu semakin punahnya lingkungan teduh dan sehat, sebaliknya intensitas pencemaran udara di mana-mana. Dari lingkungan kotor sampai meningkatnya polusi udara sebagai hasil produktivitas dari kegiatan manusia.

Generasi tangguh mencerminkan nilai-nilai dan norma dalam menjaga kelestarian alam. Pesan garis leluhur yang harus dijaga sampai anak cucu nanti. Mencintai alam sebagai wujud ikut memiliki dan memeliharanya dari sentuhan tangan yang tidak bertanggung jawab.

Sikap ini sudah tertanam jauh sebelum adanya istilah Net-Zero Emissions yang mulai diperkenalkan pada tahun 2008. Kemudian diperkuat oleh adanya Konferensi tingkat tinggi yang diselenggarakan di kota Paris, Perancis pada tahun 2015. Negara ini mewajibkan negara-negara industri mencapai nol-bersih emisi pada tahun 2050.

Indonesia berkomitmen mencapai target Perjanjian Paris untuk karbon netral atau net zero emission (bebas emisi karbon) pada 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional, demikian yang dilansir dari kompas.com

Komitmen Indonesia dalam mencanangkan Net-Zero Emissions pada tahun 2060 merupakan titik ukur pencapaian diri dalam penanganan bebas emisi karbon. Kita dapat melakukan beberapa konstribusi sesuai kebidangan dalam berbagai aspek, saling bersinergi dan progresif mewujudkan cita-cita nyata.

Lalu, bagaimanakah peran serta masyarakat dalam mendukung Net-Zero Emissions (NZE) minimal pencapaian target pada tahun 2060 mendatang?  

Berkembangnya kawasan industri menjadikan lambang sebuah kemajuan suatu negara. Pabrik pengepul asap dengan cerobong hitamnya, belum lagi adanya industri rumahan yang beroperasi terkait pencemaran emisi rumah kaca. Penggunaan alat teknologi canggih menghasilkan limbah yang sulit diurai termasuk pencemaran udara. 

Banyak kenderaan menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon. Sehingga padatnya kegiatan di jalan raya menyumbangkan polusi tingkat tinggi, tanpa disadari telah menjadi rutinitas keabadian sebagai sumber polutan.

Semakin hari efek rumah kaca tiada terhindarkan lagi. Para ilmuan dan pemerhati lingkungan sangat bekerja keras untuk menyelesaikan isu yang berkembang saat ini. Tak dapat dipungkiri, semua itu berdasarkan realita tidak hanya menjadi tontonan semata, melainkan mengorganisir kawasan produktivitas limbah udara dan air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline