Lihat ke Halaman Asli

Naira Faiza

Manajemen Bisnis Pariwisata di Universitas Indonesia

Gunung Singgalang Akan Erupsi, Bagaimana Cara Mitigasinya?

Diperbarui: 5 April 2024   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemandangan Gunung Singgalang (Sumber Foto : Ubay, Instagram @beyubaystory)

Gunung Singgalang merupakan gunung aktif secara vulkanik yang telah erupsi pada tahun 1800-an, walaupun sudah terjadi pada beberapa ribu tahun silam, tetapi masih berpotensi untuk erupsi kapan saja, lho! Lalu bagaimana ya jika Gunung Singgalang aktif kembali? Bagaimana cara mitigasinya? Yuk, disimak lebih lanjut !

Gunung Singgalang merupakan gunung yang berada di Sumatera Barat, tepatnya berlokasi di kawasan Kabupaten Agam dekat dengan Kota Bukittinggi. Gunung Singgalang dikenal dengan pemandangan alam yang sangat indah. Gunung ini memiliki ketinggian lebih dari 2.000 mdpl yang saat ini menjadi gunung tertinggi kedua di Sumatera Barat. Di jalur pendakian gunung ini wisatawan dapat menikmati panorama alam yang sangat indah, dimana hutan yang tumbuh asri, terdapat sawah, dan perkebunan teh yang terhampar dijalur pendakian gunung ini.

Walaupun disekitar jalur pendakian sudah disajikan berbagai pemandangan alam yang indah, tetapi di Gunung Singgalang ini memiliki spot yang sangat disukai oleh para wisatawan, yakni Telaga Dewi yang berada di puncak Gunung Singgalang. Telaga ini merupakan sebuah telaga alami yang mulanya merupakan sebuah kawah mati yang kelamaan menjadi terisi air. Untuk dapat  mendaki Gunung Singgalang ini tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak, karena tiket masuk  untuk pendakian hanya dikenakan biaya Rp10 ribu sementara untuk parkir & penitipan kendaraan hanya Rp20 ribu.

Gunung ini banyak diminati oleh wisatawan untuk pendakian karena saat ini Gunung Singgalang sedang tidak aktif sehingga gunung ini pasti akan lebih terasa aman bagi para pendaki, terlebih gunung ini terakhir erupsi pada beberapa ribu tahun silam. Namun, gunung ini masih menjadi gunung aktif secara vulkanik sehingga tidak menutup kemungkinan untuk meletus kapan saja. Maka, diperlukan adanya mitigasi yang tepat dan efektif untuk mengurangi risiko dan mengelola potensi bahaya yang terkait dengan bencana gunung api. Berikut adalah empat langkah mitigasi yang dapat dilakukan jika Gunung Singgalang aktif kembali.

1. Meningkatkan Pemantauan dan Pemahaman terhadap Aktivitas Vulkanik Gunung Singgalang

Sistem pemantauan yang sudah canggih saat ini seperti jaringan seismograf, termal imager, dan sensor gas harus dapat dimanfaatkan, ditingkatkan, serta diperluas untuk mendeteksi perubahan-perubahan dalam aktivitas gunung secara dini sehingga meminimalisir risiko yang akan terjadi. Data dari peralatan tersebut pun harus dianalisis secara rutin oleh ahli vulkanologi untuk mendeteksi perubahan yang mungkin mengindikasikan ancaman letusan.

2. Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana Gunung Api

Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan mitigasi dan pengambilan keputusan untuk memastikan partisipasi mereka dalam upaya keselamatan sehingga program-program pendidikan dan pelatihan harus diselenggarakan secara teratur. Dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman tentang bencana gunung api, bahaya gunung api, tanda-tanda peringatan dini, langkah-langkah yang harus diambil saat keadaan darurat, dan prosedur evakuasi yang tepat. 

3. Penggunaan Sistem Peringatan Dini

Membangun sistem peringatan dini yang efektif dan tersedia untuk masyarakat lokal ataupun masyarakat umum. Sistem ini harus dirancang untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama masyarakat terdekat secara cepat dan akurat mengenai potensi bahaya letusan gunung berapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline