Lihat ke Halaman Asli

FARIDHA ISTANTI

GURU/TK ISLAM AL AZHAR AL MUSTAQIIM KARANGANYAR

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini dengan Media Loosepart

Diperbarui: 30 November 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menurut Sudarsono, kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan, kemampuan mencapai pemecahan atau jalan keluar yang sama sekali baru, asli dan imajinatif terhadap masalah yang bersifat pemahaman, filosofo, estetis ataupun lainnya. Menurut Nawawi Elizaberth Hurlock (dalam Trianto Ibnu Badar), kreatifitas adalah suatu proses yang menghasikan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru. Menurut NAEYC (National Association For The Education of young Children) mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang 0-8 tahun yang tercakup dalam program pendidikan anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah baik swasta  maupun negeri, TK, dan SD(NAEYC,1992). Menurut Hartati, 2005 Karakteristik Anak Usia dini di antaranya memiliki rasa ingin tahu yang besar, Unik, suka berfantasi dan berimajinasi, masa paling potensial untuk belajar, memiliki sikap egosentris, memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, sebagai bagian dari makhluk sosial. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat di manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarajan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Menurut Heinich,dkk (1982) media sebagai "the term fefer to anything that carries information between asourse and a receiver".  Media sangat diperlukan seorang guru untuk meningkatkan minat belajar siswa, selain itu juga untuk mengembangkan kreatifitas serta bakat yang di miliki siswa terlebih di usia golden age, dimana anak atau siswa memerlukan stimulus yang lebih dalam setiap perkembangannya. Salah satu media yang di gunakan yaitu media loosepart.

Salah satu media yang di gunakan yaitu media loosepart. Menurut Sally Haughey, pendiri Fairy Dust Teaching, Loosepart memiliki pengertian sebagai bahan bahan yang terbuka, dapat terpisah, dapat dijadikan satu kembali, di bawa, digabungkan, dijajar, dipindahkan dan di gunakan sendiri ataupun digabungkan dengan bahan-bahan lain. Komponen media loosepart di antaranya :

  •  bahan alam, yaitu bahan bahan yang dapat di temukan di alam, contohnya : batu, tanah, pasir, kerikil, air, daun, ranting kering, kerang, bunga, dll.
  • Plastik, yaitu barang barang yang terbuat dari plastik, contohnya : sedotan, plastik, pralon, ember, corong, tutup botol, gelas plastik, dll.
  • Logam, yaitu barang barang yang terbuat dari logam, contohnya : uang koin, garpu dan sendok alumunium, baut, mur, paku, kunci, kaleng minuman,dll
  • Bambu dan Kayu, yaitu bahan bahan/ barang barang yang terbuat dari kayu/bambu, contohnya : serpihan kayu, potongan kayu, balok, dll
  • Kaca dan Keramik, yaitu barang barang yang terbuat dari kaca/keramik, contohnya botol kaca, gelas, piring kaca, pecahan keramik, cermin, dll
  • Benang dan Kain, yaitu barang barang yang terbuat dari serat, contohnya tali, pita, kain perca, kapas, dll
  • Bekas kemasan, yaitu barang barang yang sudah tidak digunakan lagi, contohnya: kardus, bungkus kemasan makanan atau minuman, gurungan tisu,dll

Dari semua komponen tersebut, kita bisa berkreasi sesuai dengan imajinasi dan keinginan kita. guru hanya memberikan kalimat pemantik serta motivasi, dan siswa akan berimajinasi, berkreasi dengan apa yang di inginkannya. Mari mewujudkan belajar yang merdeka. Salam Bahagia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline