Lihat ke Halaman Asli

Ratna Putri

Ratna Putri Nadika

Anak Emosi, Apa yang Orangtua Lakukan?

Diperbarui: 26 Februari 2018   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai orang tua yang baru memiliki pengalaman mendidik anak, ataupun guru yang baru mengajar. Tentunya terkadang terkejut dengan perkembangan anak yang suka marah, atau semaunya sendiri. Nah disini kami akan mengulas bagaimana cara untuk mengatasi hal itu.

            Menurut John W. Santrock dalam bukunya yakni Life-Span Developmentyang didalamnya. Membahas tentang psikologi perkembangan. Salah satu pembahasannya yakni "RegulasiEmosi" pada masa perkembangan anak usia dini. Dalam pembahasannya yang berperan penting dalam regulasi emosian akialah orang tua, guru, dan lingkungannya. Tentu saja akan berpengaruh pada sosialnya dalam berteman dengan kawan sebaya. Cara mengatasi emosi anak dengan:

  • MelatihEmosi
  • Orang tua dapat berperan penting dalam membantu anak-anak meregulasi emosi. Tergantung bagaimana cara orang tua berbicara, memberi penjelasan atau dengan melatih emosi mereka. Hal yang paling penting pertama kali ialah menyadari bahwa jika anak memiliki emosi negative itu tidak salah, melaikan bagaimana cara orang tua mengarahkan emosi negative itu dan bagaimana menyalurkannya. Ketika anak marah ataupun sedih, orang tua harus memberikan pendekatan kasih saying seperti mengajaknya duduk ditaman dan mengajaknya bicara. Apakah yang membuat anak menjadi marah? Dengan hal itu orang tua bisa memberikan motivasi dan pengarahan yang baik pada anak,  tentunya melatihnya dengan nilai kesabaran ataupun menyelesaikan masalah. Misalkan ketika dika sedang belajar mewarnai, dengan taksengaja, saudara perempuannya menumpahkan segelas air yang berada didekatnya. Orang tua memberimotivasi agar dikatak perlu marah atau pun menangis, melainkan tetap tersenyum dan menyelesaikan masalah itu dengan mengeringkan gambaran yang basah.
  • Menolak Emosi
  • Bukan hanya melatih emosi, orang tua juga harus menolak emosi padaanak. Tentunya dengan cara yang halus dengan menggunakan bahasa halus yang dimengerti anak. Misalkan dengan mengawasi, menolak, atau mengubah emosi pada anak. Sebagai contoh ketika indzar adalah anak yang suka marah jika keinginannya takdituruti, maka yang seharusnya dilakukan orang tua ialah dengan menolak hal itu dengan halus dan pengertian. Sebaiknya indzar tidak marah ketika tak dituruti untuk membeli mainan mobil-mobilan, orang tua member pengertian, bahwa main anindzar masih bagus dan indzar harus gemar menabung agar bisa membeli mainan mobil-mobilan yang sangat bagus, lebih bagus dari permainan yang itu. Dengan begitu anak akan memahami dan terpacu untuk lebih baik lagi.
  • Pengenalan dengan Norma Sekitar
  • Sebagai orang tua ataupun guru, lebih baik apabila sedari kecil anak sudah dikenal kan dengan norma yang berlaku disekitar. Tentunya dengan norma yang bisa mereka praktekkan dalam kesehariannya. Seperti harus menghormati yang tua dan menyayangi yang lebih muda, dengan begitu dia akan terbiasa sampai dewasa tentang aturan kesopanan. Ajak anak sedini mungkin untuk baik kepada teman sebayanya. Karena jika mereka tak baik dengan kawan sebayanya, mereka cenderung menolak kehadiran anak itu. Ajak anak kita untuk berbagi makanan dan mainan kepada teman, agar tak terbiasa pelithingga dewasa.

Semoga Bermanfaat 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline