Lihat ke Halaman Asli

Nadia Fadhilah

Seorang pembelajar yang suka menulis

Melatih Empati di Tengah Ramadan dan Pandemi

Diperbarui: 5 Mei 2020   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pxhere.com

Di era perkembangan teknologi, hampir semua orang menggunakan media sosial sebagai alat berinteraksi. Ada yang membagikan kegiatan sehari-hari, bertukar informasi, atau apapun yang ingin diperlihatkan kepada pengguna media sosial lainnya. Media sosial juga sering kali menjadi ruang untuk membangun identitas seseorang. Maka, tidak heran apabila para pengguna yang berlomba-lomba untuk memperlihatkan apa yang mereka miliki.

Saat ini, kita semua sedang diuji dengan pandemi covid-19. Pemerintah sudah memberi himbauan untuk beraktivitas di rumah dan meminimalisir pertemuan secara langsung. Di tengah pandemi ini, media sosial menjadi salah satu sarana paling efektif untuk saling terhubung. Namun, kita harus bijak memilih aktivitas apa yang perlu dan tidak perlu dibagikan di media sosial.

Salah satu konten yang kerap diunggah oleh para pengguna media sosial adalah makanan. Berbagai foto maupun video seputar makananpun kerap berseliweran. Bahkan, saat ini, berdoa bukan lagi menjadi budaya sebelum makan, melainkan mengunggah foto makanan yang belum disantap.

Perlu kita sadari, di tengah Ramadhan yang dibarengi dengan pandemi, tidak semua orang dapat makan dengan layak. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, dan tidak sanggup membeli makanan seperti kita. Tidak menutup kemungkinan, orang-orang yang tidak mampu ini adalah teman-teman kita di media sosial.

Bayangkan, jika hari ini kita mengunggah makanan lezat ke media sosial. Sedangkan, di tempat lain, ada saudara kita yang tidak memiliki makanan. Ketika mereka melihat unggahan kita dalam kondisi lapar, mereka pasti merasa sedih, namun enggan mengungkapkan kesedihannya.

Maka dari itu, dengan mengurangi unggahan seputar makanan sahur dan berbuka, kita telah melatih diri untuk berempati di tengah pandemi. Dari pada memposting makanan, lebih baik kita membagikannya ke orang-orang di sekitar kita. Mulai dari tetangga, sanak saudara, atau siapapun yang membutuhkan. Ingatlah, sedikit berbagi makanan bisa menyelamatkan orang lain dari kelaparan. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang melarang umatnya membiarkan tetangga kelaparan. Ini merupakan etika dalam kehidupan.

 "Tidaklah disebut mukmin orang yang kenyang sedangkan tetangganya di sampingnya kelaparan" (HR. Bukhari)

Mari kita jadikan Bulan Ramadhan sebagai ajang untuk melatih empati. Mulailah berlatih untuk memikirkan perasaan orang lain dengan cara memilah konten yang akan kita unggah ke media sosial. Jangan sampai, jari-jari kita membuat postingan yang menyakiti saudara kita.

Selain itu, jangan lupa untuk berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Karena, di bulan Ramadhan kali ini, kita sedang diuji dengan pandemi yang sama, namun dengan kondisi yang berbeda. Masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kemampuan kepada kita untuk terus berbagi dan segera mengangkat pandemi ini. Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline