Lihat ke Halaman Asli

Nadhira Widyaniswari

SMAN 28 JAKARTA

Ke Mana Budaya Indonesia Sekarang?

Diperbarui: 30 Agustus 2020   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam masa teknologi yang sudah cukup canggih seperti saat ini, banyak sekali keunutungan untuk dapat mendapatkan informasi mengenai suatu berita masa kini seperti gaya hidup, kuliner, teknologi, kecantikan, dan lain-lain. Tapi dibalik keuntungan yang sangat banyak tersebut juga terdapat kerugian-kerugian terhadap kehidupan sosial di Indonesia, seperti generasi muda yang lebih memilih untuk mengikuti gaya globalisasi dari bangsa barat yang akibatnya persebaran keanekaragaman di Indonesia berkurang.

Keanekaragaman budaya di Indonesia sangatlah banyak. Namun, Semakin hari semakin sedikit generasi muda bangsa yang mencintai dan mau melestarikan budaya tersebut. Padahal budaya Indonesia sendiri tidak selalu berhubungan dengan hal-hal yang "Kuno".  Terlebih zaman sekarang sudah modern, budaya Indonesia telah dikemas menjadi budaya yang menjadi simbol suatu daerah yang memiliki nilai estetika dari ciri khas daerah tersebut.

Pada saat ini banyak sekali perubahan mengenai gaya hidup sosial dan budaya dalam kota-kota besar. Masyarakat kota besar tersebut cenderung menggunakan gaya hidup modern yang lebih condong kepada gaya hidup barat seperti hedonisme dan individualisme. Dua sifat tersebut sangatlah bertetntangan dengan gaya hidup  Bangsa Indonesia sendiri yang mengutamakan kesederhanaan dan gotong-royong. Akibat dari gaya hidup barat yang semakin tinggi di kota-kota besar sangat menimbulkan pendapat pro dan kontra yang dapat memecah belah bangsa kita tercinta ini.

Kurangnya kepedulian terhadap budaya bangsa sendiri dapat mengakibatkan perpecahan. Oleh karena itu, hendaklah generasi muda lebih memedulikan komunikasi dan menghapus sikap individualismenya dan mulai untuk mencintai budaya Indonesia sendiri. Karena jika bukan kalian yang melestarikan, maka siapa lagi?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline