Oleh: Pricilla Rista Rahmawati dan Nabila Faridatun Nafi'ah
Universitas Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo
Air adalah suatu karunia yang luar biasa dari Tuhan yang Maha Esa kepada seluruh makhluk hidup di bumi, tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Bayangkan saja, jika di dunia yang sangat luas ini tidak ada air, bagaimana kita bisa menjalani hidup? Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Hampir setiap kegiatan yang kita lakukan dalam sehari selalu membutuhkan keberadaan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, dan lain-lain. Namun dibalik itu semua ternyata banyak sekali dari kita yang sering tidak menghargai air. Disaat air sangat banyak kita gunakan dengan sangat boros tanpa berfikir bahwa air itu sangat penting, lalu di saat air itu mulai langka barulah tersadar bahwa air itu sangatlah penting.
Menurut saya menjaga air itu bukan hanya sekedar pilihan saja, melainkan adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Jangan pernah memandang bahwa air itu adalah sumber yang tidak terbatas, itu merupakan sebuah pandangan yang salah. Karena sudah banyak bukti fakta yang ditemukan terjadi krisis air bersih dimana-mana. Terlebih lagi ketika musim Panas atau musim kemarau yang panjang. Dimana curah hujan yang menurun secara drastis, lalu cadangan air dalam tanah yang semakin menipis, sementara itu justru kebutuhan air sangat meningkat. Apalagi di zaman sekarang ini banyak sekali ditemukan sungai yang tercemar akibat limbah dari rumah tangga dan industri.
Kenyataannya, banyak orang saat ini menghadapi tantangan dalam mendapatkan air bersih. Krisis air yang ada bukan hanya merupakan ancaman untuk masa depan, tetapi sudah menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak individu. Dalam Jurnal Dinamis: "Rancangan Model Pengelolaan Air Bersih dalam Upaya Pemanfaatan Sumber Daya Air secara Berkelanjutan (Musfira, 2019)", disebutkan bahwa permintaan untuk layanan air bersih terus meningkat seiring waktu, tetapi sering kali tidak seimbang dengan kemampuan penyediaannya. Penyediaan air bersih tidak hanya berkaitan dengan jumlah penduduk, tetapi juga melibatkan berbagai objek dan aspek lainnya. Kebutuhan ini terus berkembang sebagai buah dari pertambahan jumlah penduduk dan perubahan kondisi sosial ekonomi. Saat ini, isu terkait air sangat krusial, terutama karena ketersediaannya mulai berkurang. Terutama saat musim kemarau, kebutuhan akan air bersih meningkat dan sering kali berujung pada kekeringan. Di sisi lain, kedatangan musim hujan juga menimbulkan masalah baru, seperti banjir, yang menghambat akses ke air bersih. Jurnal tersebut juga mencatat bahwa berdasarkan regulasi Nomor 32 Tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pembangunan yang berkesinambungan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan perencanaan dan kesadaran yang tinggi, yang mengintegrasikan elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam rencana pembangunan, agar pemenuhan kebutuhan lingkungan dapat tercapai, serta kesejahteraan generasi saat ini dan yang akan datang dapat terjamin.
Selain itu menurut Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI)"Analisis Sumber Daya Alam (Desti & Ula, 2021)" menyatakan bahwa di dalam pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi pada pengelolaan kekayaan alam yang menyebutkan bahwa "pemanfaatan sumber daya alam termasuk air harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat". Dari hal ini terlihat bahwa seharusnya pengelolaan air dikelola secara arif, baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah. Bukan malah hanya dibiarkan saja, hal inilah yang menjadi sebab sumber masalah dari pencemaran air. Menurut saya selama pengelolaan air masih mengutamakan kepentingan ekonomi semata tanpa mempertimbangkan keberlanjutan, maka amanat konstitusi tidak akan benar-benar dilakukan dengan baik.
Dalam Jurnal Ilmiah Research Student: "Krisis Air Menangani Penyediaan Air Bersih di Dunia yang Semakin Kekurangan Sumber Daya ( Sari, dkk, 2024)" diungkapkan bahwa minimnya akses terhadap air bersih merupakan salah satu persoalan utama yang dihadapi manusia saat ini. Krisis air dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Yang pertama, perubahan iklim yang memicu kemarau yang parah dan mengurangi jumlah air bersih yang tersedia. Selanjutnya yang kedua, kontaminasi air mengakibatkan limbah yang dari sektor manufaktur, bercocok tanam, rumah tangga kini menjadi air tidak baik untuk di minum. Yang ketiga, peningkatan penduduk yang tinggi juga meningkatkan kebutuhan air bersih yang semakin banyak, tetapi masukan air yang ada hanya terbatas. Efek langsung dari kontaminasi air kini adalah kurangnya masukan air yang cukup untuk kebutuhan manusia sehari hari, bercocok tanam serta kebutuhan yang lain. Ada beberapa yang menyebabkan kontaminasi air yaitu ekstraksi air yang di tanah secara berlebihan, meningkatnya pencemaran pada mata air, serta kerusakan alam dan area pada mata air. Krisis air juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti kegagalan panen yang berdampak pada ketersediaan pangan, kondisi sanitasi yang buruk, dan kelaparan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit akibat kurangnya nutrisi dan makanan. Permasalahan utama yang terkait dengan akses air di Indonesia mencakup rendahnya layanan air bersih, kualitas air yang tidak memadai, peningkatan permintaan akibat pertumbuhan populasi, serta kurangnya infrastruktur yang mendukung penyediaan air bersih.
Menurut pendapat saya, masalah kekurangan air bersih merupakan sebuah tantangan serius yang harus segera ditangani. Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga jika pasokan air tidak mencukupi, maka akan berpengaruh dalam kesehatan manusia, ketersediaan makanan, serta kualitas hidup masyarakat. Berbagai faktor seperti perubahan iklim, polusi, dan pertumbuhan populasi saling berkaitan dan memperburuk situasi ini.
Saya setuju jika pencemaran dan penggunaan air secara berlebihan merupakan penyebab utama yang perlu mendapatkan perhatian. Banyak orang masih berpikir bahwa air tanah bisa digunakan terus-menerus tanpa batas, padahal jumlahnya semakin menipis. Selain Itu, limbah dari sektor industri dan rumah tangga sering dibuang sembarangan ke badan air, sehingga menjadikan sumber air bersih semakin sulit ditemukan. Menurut saya langkah yang harus segera diambil adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan juga pemerintah mengenai pentingnya menjaga sumber air, membangun infrastruktur yang lebih baik, serta mendorong pemerintah untuk menetapkan kebijakan pengelolaan air yang adil dan berkelanjutan. Masyarakat juga harus aktif berpartisipasi dalam menghemat penggunaan air, mengurangi pencemaran, dan mendukung program konservasi sumber daya air. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat, saya percaya bahwa krisis air bisa diatasi, sehingga kebutuhan akan air bersih di masa mendatang dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Desti, I & Ula, A. 2021. Analisis Sumber Daya Air. Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI). Vol.3, No.2.