Lihat ke Halaman Asli

Perbandingan Implementasi Fungsi Partai Politik pada PDIP dan PSI

Diperbarui: 14 April 2022   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai politik merupakan salah satu organisasi yang memiliki banyak fungsi sebagai wadah bagi masyarakat turut serta dalam proses politik.  Partai politik didirikan sebagai upaya mengkonsolidasi gagasan dan pikiran dari orang-orang yang memiliki tujuan yang selaras. Di negara demokrasi, khususnya Indonesia, partai politik ini memiliki fungsi yang cukup penting dalam pelakasanaan politik demokrasi. 

Partai politik berfungsi menjembatani pikiran masyarakat dalam pengelolaan negara dan mewujudkan kepentingan banyak orang. Setidaknya terdapat 4 fungsi yang menjadi urgensi bagi partai politik yaitu, fungsi sosialisasi politik, fungsi komunikasi politik, fungsi sebagai pengatur konflik dan fungsi rekrutmen politik.

Dalam tulisan ini, penulis memfokuskan bagaimana implementasi dari 2 fungsi partai politik di Indonesia, yaitu fungsi sosialisasi dan fungsi rekrutmen. 

Pertama, sebagai sarana sosialisasi politik, partai politik memiliki posisi untuk menyadari masyarakt tentang bagaimana bersikap dalam menghadapi suatu fenomena politik.  Partai politik juga berposisi sebagai penyambung dalam mensosialisasikan nilai-nilai politik kepada masyarakat. 

Dalam fungsi sosialisasi politik ini juga menjadi gambaran bagi masyarakat dalam memandang suatu partai politik dengan melihat bagaimana partai politik tersebut memperjuangkan kehendak serta kepentingan public. Dan manjadi gambaran pula bagaimana partai politik bertanggung jawab dalam memposisikan dirinya untuk menanam integrasi serta identitas nasional. 

Jika membahas mengenai fungsi partai politik sebagai sarana sosialisasi ini, setidaknya terdapat beberapa latar belakang mengapa sosialisasi politik ini menjadi penting bagi partai-partai politik di Indonesia. 

Pertama, berkaitan dengan rendahnya penanaman nilai serta orientasi politik pada masyarakat membuat kesadaran akan politik menjadi sangat minim. Hal inilah yang kemudian membuat politik kerap kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Selanjutnya berkaitan dengan upaya membentuk pemikiran politik yang independent dalam masyarakat tanpa adanya pengaruh dari orang lain. 

Terakhir, berangkat dari bagaimana pentingnya pendidikan politik mempengaruhi pembentukan karakter warga negara sebagai pihak yang kemudian dapat mempengaruhi dan dipengaruhi langsung dengan pemerintahan negara
 

Berkaitan dengan fungsi rekrutmen politik, partai politik memiliki posisi sebagai rekruter yang menjaring masyarakat berkompeten untuk dapat berpartisipasi dalam proses politik secara langsung. 

Rekrutmen yang dilakukan ini berkaitan dengan rekrutmen internal dalam kepungurusan partai politik maupun eksternal, dalam menyiapkan bakal calon pemimpin. Dalam hal eksternal, partai politik menjadi wadah untuk menyaring bakal calon pemimpin yang nantinya akan dipilih oleh rakyat baik sebagai anggota parlemen maupun sebagai pemimpin negara atau daerah. 

Partai politik memiliki kontribusi peran yang cukup penting dalam memperluas kader-kader politik yang kemudian diseleksi untuk menyiapkan kepada jenjang seleksi yang lebih luas. Kader yang bekompeten nantinya akan dilanjutkan berkompetisi untuk mendapatkan suara rakyat dalam memperebutkan jabatan-jabatan politik tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline