Lihat ke Halaman Asli

Si Penonton Layar

Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Etika Perihal Mentraktir Kawan atau Teman

Diperbarui: 7 September 2022   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Chang Duong on Unsplash   

Hubungan perteman tiap individu nyatanya berbeda-beda. Indonesia sendiri memiliki budaya yang sangat beraneka ragam. Pola pertemanan antar daerah berbeda-beda. Dari pengalaman ku sendiri yang sudah cukup lama merantau pertemanan di Indonesia memang beraneka ragam. Gaya candaan, gaya bahasa, gaya obrolan dan lain-lainnya beraneka ragam. 

Lingkarang pertemanan sangat penting untuk kita manusia. Ya tidak bisa dipungkiri kita mahluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Untuk menjaga pertemanan selain komunikasi yang baik adalah etika. Dalam pertemanan ada juga namanya etika yang harus dijaga, dan tidak boleh dilanggar. Etika dalam berteman atau berkawan ini diperlukan untuk menjaga keharmonisan. 

Contohnya dalam etika mentraktir antar teman. Mungkin sebagian orang ada yang loyal pada teman-temannya. Namun tidak menutup kemungkinan teman kita seloyall itu atau se-Sultan itu. Ada baiknya untuk menjaga pertemanan hindari perbuatan memanfaatkan teman. 

Teman itu setara dengan kita tidak ada hirarki atau garis komando seperti dalam intansi atau mungkin korporasi.

Jika memang kalian memiliki teman atau sahabat dekat, yang berniat mentraktir terimalah dengan senang hati, maksud kebaikannya memang ingin berbagi, namun kuasai diri saat memilih menu makanan, minimal setelah selesai makan kita yang membayar parkiran. Dan nantinya bila memang kita memiliki rezeki lebih ada baiknya juga kita bisa berbagi juga padanya. Dalam hal ini traktir atau mentraktir, menurut aku pribadi itu membantu mempererat tali silatuhrahmi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline