Lihat ke Halaman Asli

Bom Gas Assad? Gunakan Akal Sehat Anda!

Diperbarui: 7 April 2017   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Korban Bom Gas Beracun di Suriah"][/caption]

Serangan gas beracun di Khan Seikhoun, Provinsi Idlib Utara, Suriah telah menewaskan lebih dari 100 korban jiwa adalah suatu kejahatan perang. Terlebih anak-anak dan perempuan tidak luput menjadi korban atas serangan tersebut.

Secara pasti belum dapat dikonfirmasi gas apa yang sebenarnya menjadi penyebab mematikan itu? Namun diduga gas yang menyerang sel-sel syaraf itu adalah gas sarin.

Hebatnya pula, belum lagi dipastikannya jenis gas kimia apa yang membunuh warga sipil itu, si latah dengan penuh semangat kebencian buru-buru menyimpulkan secara membabi buta Gas beracun itu pasti ulah rejim Suriah Bashar al-Assad?

Membabi buta?

Terang saja, sebab kesimpulan itu tanpa data dan dasar yang pasti melainkan hanya karena latah dan atau sudah terlalu benci dengan rejim itu sehingga sulit sekali berpikir adil apalagi berlaku adil.

Selain kebencian, kelatahan itu dapat dipastikan mengekor propaganda media mainstrem dan kemudian menjadi viral melalui media sosial oleh para buzzer komersial.

Sebenarnya untuk menyederhanakan dalam memahami alasan media mainstrem menuduh Assad dan sekutunya maka logika yang mesti kita selalu pegang kuat-kuat adalah fakta bahwa Assad adalah hambatan nyata dominasi AS dan sekutu atas negara-negara Arab?

Bukan tidak mungkin tuduhan ini selanjutnya dijadikan alasan AS untuk menyerang terbuka Suriah dan membuat lebih banyak korban sipil setelah selama ini keterlibatan AS hanya sebatas proxy melalui para milisi.

Belajar dari perang Irak, AS selalu menjadikan senjata kimia sebagai legitimasi menumbangkan Sadam Husein dan membantai rakyat Irak namun hingga kini tuduhan itu tidak terbukti.

Untuk itulah sebagaimana diberitakan dalam Republika, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson ngotot banget mengatakan Assad telah menggunakan senjata ilegal untuk membunuh rakyatnya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline