Lihat ke Halaman Asli

Musfiq Fadhil

TERVERIFIKASI

Abdul Hamma

Hobi Rebahan Bisa Bikin Bonus Demografi Tak Menguntungkan

Diperbarui: 14 Maret 2020   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rebahan | Freepik.com via Hipwee

“oi, Bangun! Rebahan mulu kayak jemuran kering, kerja napa keja!”

Tentang Bonus Demografi Indonesia

Bonus Demografi adalah suatu keadaan dimana jumlah penduduk yang masuk usia produktif (15 hingga 65 tahun) jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah usia tidak produktif. 

Bonus Demografi merupakan sebuah kesempatan yang  besar bagi suatu negara  untuk dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Ada yang berpendapat, bahwa bonus demografi hanya akan dialami oleh negaara hanya sekali saja. Adapun Negara-negara yang berhasil memanfaatkan kesempatan ini di antaranya Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel).

Menurut Menko Kesra dalam detik.com (25/6/2015), Keberhasilan Tiongkok dalam memanfaatkan kelebihan penduduk dapat dilihat dari penciptaan industri rumah tangga yang memproduksi berbagai komponen elektronika sehingga menciptakn lapangan pekerjaaan yang sangat besar. 

Sedangkan berkat bonus demografi, Korsel berhasil mengarahkan industri rumah tangganya untuk membuat komponen-komponen handphone.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia beruntung  karena mulai tahun 2020 ini memasuki era Bonus Demografi tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, Indonesia akan menikmati era bonus demografi pada tahun 2020-2035, yang akan mencapai puncaknya pada 2030.

Bonus  Demografi ini dapat dilihat dari angka dependency ratio (rasio antara kelompok usia tidak produktif dan usia produktif) Indonesia yang pada 2030 diperkirakan mencapai angka terendah yaitu 44%. 

Artinya, dominasi muda produktif selama masa bonus demografi ini dapat dimanfaatkan Indonesia sebagai mesin pendorong pertumbuhan perekonomian kita.

Namun keuntungan dari melimpahnya usia produktif  kerja tersebut tidak akan bisa kita nikmati jika tidak dibarengi dengan usaha peningkatan kualitas SDM serta kuantitas ketersediaan lapangan kerja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline