Lihat ke Halaman Asli

Penaku

Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis sebagai Bentuk Ekspresi Diri

Diperbarui: 6 Januari 2022   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis. Gambar via Pixbay

Menulis adalah seni dalam mengekspresikan diri. 

Kiranya setiap kali menggores suatu tulisan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal tersebut sebenarnya bisa dibantah karena menulis adalah keterampilan yang semua orang pun bisa. 

Menulis apapun itu kenapa tidak bisa. Hanya mereka yang tidak memiliki tangan baru boleh dikatakan tidak bisa menulis. Lagi gabut, yah coret semua kegabutan mu, lagi bimbang yah tulis kebimbangan mu dan engkau yang mengekspresikan dirimu, bukan mereka.

Pertanyaan yang kerap muncul adalah Bagaimana caranya menulis dan menyusun kata-kata?

Jawabannya sederhana saja yakni sering Membaca dan Menulis. Tidak mesti tunggu adagium atau apapun itu untuk menggelorakan semangat menulis. Penyakit kronisnya itu tidak mau mencoba sebenarnya. Dia yang mau menulis berarti harus mau mencoba. 

Cobalah hal-hal kecil dari lingkungan sekitar kita. Sangat absurd jika di kehidupan kita ini tidak ada sesuatu yang kita bisa tulis. Perasaan kita sekalipun bisa kita tuangkan dalam bentuk tulisan. 

Ketika kita senang, galau, bimbang, duka ataupun lara semestinya kita bisa tulis. Bermula dari goresan sederhana pasti berubah menjadi indah. Cobalah di saat-saat tertentu, buka semua lembaran lembaran tulisan yang telah kita tulis, pastinya kita akan mendapatkan kesan bermakna darinya. Cobalah.

Jika misalkan kita malas menulis di lembaran atau buku diary, itu bisa disiasati dengan aplikasi bawaan yakni memo, yang ada di gaway kita masing-masing. Apa sih gunanya itu kalau bukan untuk menampung tulisan kita. Jangan cuman list tugas mata kuliah atau mata pelajaran doang itu memo.

Dari itu kita bisa manfaatkan untuk menyalin tulisan kita tersebut lalu kita share di media sesuai minat kita masing-masing. Saat ini media online ada dimana-mana, media yang khusus menampung tulisan warga juga beberapa macam, tapi penulis ingin merekomendasikan bahwa Kompasiana adalah wadah untuk menampung semua isi pikiran, perasaan, atau pengalaman seorang penulis. Ini bukan promosi, tapi ini nyata adanya. 

Kita seharusnya bebas berekspresi, bebas menuangkan gagasan dan pemikiran, tapi biasa dalam forum-forum diskusi kita sering kali amat skeptis atau takut dalam mengutarakan pendapat, maka solusi sederhananya adalah tuliskanlah.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline