Lihat ke Halaman Asli

Murni Rianti

Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Sekarang Aku Merasakan Kenyang

Diperbarui: 3 Februari 2024   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Serasa lembut sendok menyentuh bibirku. Bibir menutup sendok  ku tarik. Sekali tarik, isi sendok telah berpindah ke rongga mulut. 

Ada rasa asin, manis, pedas, cuka, dan gurih. Semua itu langsung bercampur dengan air liur. Padahal belum dikunyah. 

Kunyahan pertama, semua menari bersama ludah, dibatasi oleh gigi dan mulut. Tidak ada yang tercecer ke luar mulut. Kunyahan orang sehat. Belum stroke. 

Kunyahan pertama berjalan baik. Diikuti kunyahan kedua, ketiga dan seterusnya. Sampai hancur dan air liur membantu masuk ke kerongkongan, langsung meluncur ke perut.  Begitu cepat, dalam sekejap mulut terasa kosong. Berulang kali mulut diisi lalu mengunysh lagi... 

Suapan pertama lancar, suapan kedua meluncur dengan baik menuju pencernaan. Dan seterusnya hingga batas kenyang. 

Jalannya makanan itu tak kurasakan.  Sudah pasti setelah masuk perut siap dicerna. 

Apakah aku lapar. Bisa jadi jawabannya -- iya. Sekarang yang kurasakan perut terisi penuh. 

Kini aku berhenti mengunyah. Berganti meluncurkan isi perut dengan mineral. 

Ketika memasukkan makanan ke perut, aku tak merasakan makanan itu bergerak. Berbeda dengan minum. Aku merasakan berjalannya air menuju perut. 

Kini aku duduk sambil merasakan perut bekerja. Selamat bekerja ya pencernaan. Aku siap ke toilet jika kamu sudah mengumpulkan semua yang harus masuk kloset... 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline