Lihat ke Halaman Asli

Krisis Moral Generasi Strawberry

Diperbarui: 22 Juli 2022   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Murni Amalia Chairunisya

Mahasiswa PPG UAD

Dasyatnya perkembangan dan kemajuan teknologi memberi pengaruh besar terhadap perkembangan moral dikalangan generasi masa kini. 

Memang benar suatu perkembangan teknologi memberi manfaat yang luar biasa namun banyak pihak yang tidak bisa mengendalikan atau menyalahgunakan kemajuan-kemajuan tersebut. 

Sebelum kita membahas jauh tentang bagaimana krisis moral yang dihadapi generasi ini, ada baiknya kita pahami sedikit beberapa fakta menarik dari generasi strawberry.

Kemunculan Dasar Generasi Strawberry

Generasi strawberry merupakan generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Istilah ini pertama kali muncul di Taiwan dan ditujukan pada generasi muda yang mudah sekali merasa rapuh dan tidak tahan tekanan. 

Seperti halnya buah strawberry yang mudah hancur saat diinjak, generasi ini juga memiliki daya tahan yang cenderung lunak jika menghadapi tekanan begitulah profesor Rhenald Kasali membahas dalam bukunya.

Merujuk Pada Generasi Kekinian

Generasi strawberry merujuk pada generasi muda yang lahir pada tahun 1997 dan setelahnya. Namun, menurut Rhenald Kasali generasi ini tidak semata-mata merujuk pada generasi yang lahir pada periode waktu tertentu. Sebab, ada juga generasi kelahiran 90-an yang masuk ke dalam generasi Z dan milenial. 

Lebih dari itu, generasi ini merujuk pada generasi yang dibesarkan dalam strata sosial tertentu yang membentuk mereka menjadi pribadi yang manja dan cenderung malas, egois, bahkan arogan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline