Lihat ke Halaman Asli

Mudik, Tradisi Sejuta Umat

Diperbarui: 3 Juni 2019   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nu.or.id

Apa suka duka mudik ? walaupun capek sepertinya lebih banyak sukanya. Dukanya ada tapi sudah tertutup oleh rasa bahagia karena bisa pulang kampung bertemu keluarga. Mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia tiap tahunnya di musim libur lebaran. Bahkan yang tidak merayakan Idul Fitri pun ikut-ikutan pulang kampung. Ya, karena cuti panjang yang diberikan , jadi moemen ini digunakan untuk mudik.

Soerang teman yang tidak pernah merasakan pulang ke kampung, bertanya pada saya mengapa jika orang pulang ke kampung halaman membawa banyak sekali barang.? Saya ceritakan padanya bahwa orang yang pergi mudik tidak hanya membawa pakaian namun juga membawa barang-barang untuk oleh-oleh kaluarga di kampung, toh nanti ketika balik dari kampung kita bahkan akan membawa lebih banyak lagi barang pemberian keluarga di kampung yang. Saya pun pernah mengalami ketika isi mobil lebih penuh barang daripada penumpang.

Walaupun sekarang tol sudah banyak namun tetap saja bohong kalau dikatakan tidak akan macet. Tetap macet karena semua orang menuju arah yang sama. Walaupun macet, namun suasananya berbeda dengan kemacematan di Jakarta yang buat stress. Kita semua masih inga tahun 2016 adalah moment mudik terburuk, macet total sampai ada yang meninggal.

Namun seberat apapun perjalanan pulang ke kampung halaman tak membuat orang kapok karena esensi dari pulang kampung adalah bisa berkumpul bersama keluarga. Maka dari itu kita sering menemui orang yang mudik nekat mengendarai motor serta anak-anaknya, ada pula yang naik bajai, bahkan sepeda. Semuanya dijalani dengan satu tekat yaitu demi berkumpul bersama keluarga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline