Lihat ke Halaman Asli

Munawir Mandjo

Menulis Suka-suka

Mari Sudahi Konspirasi tentang Corona

Diperbarui: 4 Juni 2020   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Jangan kira dengan melakukan konspirasi dengan corona kalian bisa aman. Tentu jelas kalian keliru....

Salah seorang kawan saya curhat lewat WAG. Perkara tentangganya yang positif corona, gara-gara kejadian itu ia beserta masyarakat sekampungnya auto terisolasi dan dikucilkan dari masyarakat luar, termasuk tukang galon langganannya. Alasannya mungkin cukup sederhana, "Takut terinfeksi".

Lantas diriku membatin "Lah itu sih masih wajar, gaes," di belahan daerah lain malah lebih memprihatinkan, warga misuh-misuh menghadang dan melempari mobil ambulans yang membawa jenazah korban corona. Mereka menolak jenazah itu dimakamkan di kampung halaman mereka, dengan alasan virusnya masih bisa menyebar

Tak sampai di situ saja, bahkan ada juga kisah pilu seseorang yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) diusir dari kampung halamannya, dengan alasan warga takut ia bisa menjadi sumber penularan bagi warga lain.

Mendengar semua itu, lantas ke mana rasa kemanusiaan kita?

Mereka yang positif corona atau baru sebatas dugaan, seharusnya tidak menjadi objek keganasan dari tumpulnya rasa kemanusiaan kita. Mereka ini adalah korban yang tidak sengaja diterkam oleh corona.

Saya yakin tidak ada di antara kalian yang ingin mengambil bagian untuk menambah jumlah digit kasus positif corona, atau jumlah digit pasien dalam pengawasan (PDP) atau bahkan menambah daftar jumlah korban yang meninggal akibat corona.

Buktinya, sudah berapa kali kalian cuci tangan hari ini? Sudah berapa lembar masker yang menyumbat mulut dan hidung kalian? Sudah berapa vitamin yang kalian komsumsi untuk meningkatkan sistem imun kalian? Pasti sudah banyak bukan?

Tentu kalian pernah menyaksikan pada layar TV, bagaimana informasi tentang corona mengarus tiap harinya, sehingga kalian pasti sudah akrab. Atau jika kalian terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu bersantai di depan TV, coba anda gunakan gawai kalian untuk menggali informasi terkait corona, tentu berseliwerang di mana-mana bukan?

Namun jika kalian masih berucap "Lha..., tidak ada informasi kok," atau "Yah...kami tidak tau," Lantas dari mana kalian memperoleh informasi jika corona bisa menular melalui udara? Dari mana sumber informasi jika jenazah korban corona yang sudah melewati prosedur pemakaman, masih jadi ancaman?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline