Piala Eropa 2020 di tahun 2021 menggugah masyarakat benua biru siuman dari pingsan duka Korona. Antusiasme, gairah kembali menjalari kehidupan.
Orang orang Eropa bergembira dalam selubung pandemi yang belum pudar. Demikian juga publik penggemar bola seantero dunia. Ikut merayakan, memelototi menonton laga laga di kotak kotak kaca atau layar smartphone.
Piala Eropa akan berlangsung satu bulan. Mulai tanggal 11 Juni sampai dengan 11 Juli 2021. Diselenggarakan di 11 kota dari 11 negara dengan peserta 24 timnas Eropa. Babak final akan dihelat di stadion Wembley London, Inggris.
Mati suri itu sejenak akan sirna, pandemi terlupa. Stadion stadion akan kembali ramai. Walau sebagian besar pertandingan hanya akan terisi sekitar dua puluh lima persen penonton dari kapasitas yang tersedia.
Namun pasti akan merubah nuansa, aroma dan atmospher setiap laga. Pertandingan yang selama ini hanya ditonton sepi bak laga di kuburan akan heboh lagi.
Paduan suara, dentuman drum mini, tambur, hentakan kaki serta teriakan luapan penyemangat, yel yel emosional para suporter bakal membahana.
Memicu aliran darah dan adrenalin para pemain dan crew serta para pelatih mengalir lebih cepat. Stadion kembali semarak, adonan segala rasa campur aduk bercampur jadi satu.
Inilah pertarungan masa kini antar negara negara Eropa. Pengganti perang militer masa lalu, perilaku saling mendominasi dan menginvasi antara wilayah mereka.
Zaman Iskandar Agung, Napoleon Bonaparte, Imperium Ottoman atau Hitler telah berlalu. Digantikan tarung sepak bola, penanda supremasi dan rasa unggul sebuah bangsa. Inilah duel jaman now yang dinanti nanti.
Piala Eropa adalah kompetisi sepak bola terpopuler nomor dua di dunia. Kompetisi tersohor pertama tentu saja adalah ajang Piala dunia. Disusul Piala Eropa kemudian yang ketiga Liga Champion, keempat Copa America.
Dan selanjutnya yang paling banyak ditonton adalah laga laga antar klub negara besar Eropa. Seperti Liga Premier Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundes liga Jerman dst.