Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyono

Peminat Musik

Golf dalam Kerinduan

Diperbarui: 22 Mei 2020   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rancamaya Golf Ciawi. Dokpri

Rancamaya Golf. Dokpri

dokpri

dokpri


Kangen golf menjadi birahi besar yang tertunda
Tidur sore, bangun dini hari. Memilih dan memilah kostum matching. Ngebut sendiri atau  mempercayakan sopir. Duduk di kursi belakang, melanjutkan tidur tidur ayam sembari mendengarkan alunan musik pelan.

Menikmati perjalanan pagi lengang. Sampai di klub, disongsong udara segar pegunungan. Butiran embun pagi masih berkilau di dedaunan. Sarapan pagi, memandangi lapangan rumput menghijau. Ditemani secangkir kopi dan nyala sebatang sigaret. Menelan dua butir suplemen vitamin. Streching sejenak, melatih putting dan ayunan dua puluh lima kali.

Kini, itu semua bagi sebagian besar golfer Nusantara adalah sebuah rindu yang menyesak dada, bahkan terkadang memilukan hati. Namun tak halangan bagi yang bernyali tak biasa.

Golf, gara garamu terlampau banyak kenangan tlah terpateri. Namun masih begitu banyak memori ingin digali.

Golf bukan kependekan dari Gerakan Orang orang Lagi Frustrasi. Golf adalah Gabungan Orang Lagi berFantasi, berFilosofi. Bergembira hati, menjalani hari disorot Mentari.

Golf, melatih melakoni dan menghayati, menjadi kampiun atau pecundang dengan rendah hati. Gagah jumawa di panggung, mengangkat tropi. Atau nggrundel dan ngomel, menarik dompet mengulurkan merah biru tak rela hati. Golf silih berganti, mendorong golfer membubung ke angkasa tinggi. Namun tak jarang membanting dan menarik ke jurang dalam tanpa simpati. Golf tak jarang mewujud bak sorga dunia, namun sering juga menjadi neraka dunia.

Golf, you are so wonderful. Namun kini engkau jual mahal. Berubah menjadi sebuah kerinduan dan impian nan jauuh. Atau tersebab hanya karena kurangnya niat diri?

Golf, olah raga paling nikmat dan indah seluruh dunia. Mensinergikan body, soul and mind. Ritual dalam kebersamaan, kontemplatif ketika melaksanakan. Mewujudkan visi dengan keterampilan, stamina, sikap mental dan keberanian.

Golf to day adalah sepotong rindu yang mencekam, namun terlarang. Dilarang oleh keadaan, dikekang sama orang rumah. Atau disetop karena diri yang ketakutan.

Rindu kami padaaamu yaa Golf, rindu sesak tak terkira.

Dahaga sudah kami pada aroma dan pedasnya nasgor Kambing Pete Rancamaya. Juga sup ikan Bogor Raya. Demikian juga nasi Pecel telor dadar Rawamangun. Apalagi momen rame rame paska bermain, makan di sate kiloan atau pak Atok sekitar Sentul. Ikan dalam bambu dan nasi padang Bungo Raya, disekitar River side dan Emeralda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline