Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Sejarah Ir. Sutami "Menteri Pekerjaan Umum" dan Enam Menteri Baru yang Terpilih

Diperbarui: 24 Desember 2020   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Kamu jangan main-main dengan nama baik bangsa dan negara. Kalau engkau berpertualang, engkau akan digantung. (Ir.Sutami).

Selasa (22/12/2020) Presiden RI Joko Widodo akan mengumumkan nama-nama baru dalam kabinetnya. Wacana Reshufle kabinet yang menjadi topik hangat selama ini seperti teralisasi. Nama-nama baru dan Populer akan menduduki kursi tersebut. Sebut saja salah satunya, Walikota Surabaya misalnya. Yang terang-terangan digadangkan menduduki pos baru di kabinet.

Merujuk hak Reshuffle kabinet jelas merupakan hak mutlak Presiden dalam artian dapat mengganti/memberhentikan siapapun itu menteri. Sebagai pelaksana pemerintahan, mencari pembantu yang mumpuni dalam mewujudkan visi misi Presiden menjadi dasar pertimbangan.

Tidak bisa dipungkiri sehebat apapun pemimpin, fungsi dan peran kinerja tim/kabinet kerja yang dibentuk rentan mempengaruhi arah/tujuan yang diharapkan. Atau justru kesalahan pilihan dan penempatan menteri justru berdampak besar kedepannya. Pasalnya baik atau buruknya pelaksana pemerintahan yang pertama akan disalahkan oleh publik adalah pemimpinnya. Salah pilih atau salah penempatan!

Sebagai Presiden pertimbangan dalam mereshuffle perlu diyakini bahwa evaluasi kinerja sebagai bahan rujukan. Terlepas target yang tidak tercapai, kinerja yang lamban, tidak memahami keinginan pemimpin atau bahkan terindikasi permasalahan hukum.

Dua berita yang heboh dengan terjeratnya dua menteri beberapa waktu yang lalu, mungkin dasar pertimbangan. Atau pandemi corona yang telah meluluhlantak sistem dan ekonomi, bangsa seakan terancam. Permasalahan Wabah yang mesti menjadi prioritas utama diselsaikan secara cepat.

Untuk itu pergantian enam pos kementrian dengan orang-orang yang baru. Mampu mengenjot kinerja jikalau dianggap lamban. Sangat diharapkan sigap merespon keinginan Presiden. Mewujudkan perubahan yang lebih baik lagi dibanding kinerja menteri sebelumnya.

Melihat enam menteri baru yang terpilih. Semoga harapan itu dapat terwujud. Dan tidak mungkin seorang pemimpin sekelas Presiden tidak memperhitungkan kapasitas atau kualitas menteri yang ditunjuk kan.

Terlepas dari persepsi politik dari beberapa pihak. Swasangka positif akan pilihan Presiden jelas tersimpan harapan. Harapan besar kepada mereka yang baru. Dan harapan semoga amanah yang diemban tidak mengecewakan.

Sebagai rakyat harus mendukung kebijakan Presiden. Suka tidak suka, kita tunggu dan kita lihat kinerja bapak/ibu menteri yang baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline