Lihat ke Halaman Asli

Muhammad TegarAditya

Mahasiswa Fakultas Hukum / Universitas Jambi

Macet Makin Parah, Kebijakan Pun Tak Terarah

Diperbarui: 25 November 2022   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemacetan yang setiap hari ramai diperbincangkan, kemacetan sudah sering kita dengar karena sering terjadi baik di kota besar maupun kota kecil dengan berbagai macam sebab. 

Salah satunya bisa kita temukan di Jalan Trans Sumatera Desa Mendalo Darat yang berada di Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro. Kabupaten Jambi. Mendalo merupakan tempat yang sering mengalami kemacetan yang tak berkesudahan. Tidak berlebihan bila dikatakan kawasan ini selalu berantakan dan penuh sesak. 

Pengemudi terlambat atau lama untuk sampai ke tempat tujuan akibat kemacetan di perempatan Jalan Mendalo. Terdapat dua universitas di kawasan tersebut, Universitas Jambi dan UIN Jambi, keduanya memiliki akses jalan tol dan berbagai kegiatan kemahasiswaan sehari-hari. 

Hal ini menjadi salah satu penyebab kemacetan terus terjadi hampir setiap hari, terutama pada jam-jam sibuk. Kemacetan yang menyempit diperparah dengan banyaknya PKL dan kemacetan. 

Selain itu, faktor utama yang diduga menjadi dalang di balik kemacetan ini adalah banyaknya truk pengangkut batu bara dan logistik yang melintas. Kendaraan tugas besar dan pengangkut batu bara yang berangkat sebelum jam kerja, seperti yang biasa terjadi selama kemacetan. 

Dipagi hari terjadi kemacetan karena mahasiswa dan para pekerja serta masyarakat yang akan beraktivitas ditambah kendaraan usaha besar dan truk batu bara, dan sering terlihat masalah lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan dan adanya korban jiwa termasuk salah satunya mahasiswa dari Universitas. 

Oleh karena itu, para pembuat kebijakan di Jambi berupaya untuk mengurangi angkutan truk batubara. Kombes Pol Dhafi, Kepala Lalu Lintas Polda Jambi, menyatakan pihaknya telah efektif mengatur jam buka tutup batubara untuk mengantisipasi kemacetan akibat bertambahnya truk batubara. 

Namun, masih banyak truk pengangkut barang dan batu bara yang diizinkan beroperasi pada siang hari, sehingga lalu lintas di Jalan Mendalo lebih padat. Akibatnya, penerapan kebijakan ini masih belum efektif mengurangi kemacetan karena masih banyak sopir yang tidak mengindahkan saran sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Oleh: Muhammad Tegar Aditya Putra | Ilmu Hukum




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline