Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Ikhsan

Berbagi untuk sesama .

Berhenti atau Lanjutkan Liga?

Diperbarui: 6 April 2020   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belum lama ini kita di gemparkan dengan pemberitaan tentang wabah pandemi virus corona atau covid - 19. 

Dalam data yang dilansir oleh Johns Hopkins University, Senin (6/4/2020), sudah ada 1.276.302 orang yang positif Covid-19. Ada 69.527 orang meninggal dunia karena terpapar virus corona. Tidak hanya kalangan masyarakat yang terkena imbasnya, seluruh dunia mulai merasakan imbasnya terutama dunia sepakbola.

Liga-liga besar Eropa sudah ditunda karena pendemi ini. Banyak juga klub yang melakukan pemotongan gaji pemain karena mengaku dalam kondisi yang sulit.

Barcelona sudah merasakan itu. Bahkan Blaugrana melakukan pemotongan gaji pada pemain-pemainnya sebesar 70 persen, termasuk Lionel Messi selama pandemi berlangsung.

Tidak hanya itu, Luis Suarez dan kawan-kawan juga akan membantu Barcelona agar para pegawainya di luar pemain bisa 100 persen menerima gaji.

Juventus juga disebut-sebut akan melakukan langkah serupa, mengurangi gaji para pemainnya. Potongan 20 sampai 30 persen bakal didapat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan agar Si Nyonya Tua memiliki napas panjang di tengah wabah Covid-19.

Ini jadi bukti, kehidupan klub elite di ujung tanduk. Masa krisis ini membuka peluang klub-klub melakukan penyesuaian gaji pegawainya di masa mendatang. Hal tersebut sudah diprediksi pelatih Everton, Carlo Ancelotti. 

Eks pelatih Timnas Belanda, Louis van Gaal, menuding bahwa ada klub yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi. Tapi dia tak merinci klub-klub yang dimaksud. 

"Ada klub yang menyalahgunakan krisis virus Corona untuk keuntungan mereka sendiri lalu membuatnya sebagai pernyataan untuk kesehatan masyarakat," kaya Van Gaal di Sport.

"Ada banyak waktu hingga musim panas ini karena Piala Eropa sudah ditunda. Dan andai UEFA dan FIFA mempunyai kehendak baik untuk mengubah peraturan dari menawarkan ruang:, well, lantas akan mulai,"dia menambahkan.

Ini jadi bukti, kehidupan klub elite di ujung tanduk. Masa krisis ini membuka peluang klub-klub melakukan penyesuaian gaji pegawainya di masa mendatang. Hal tersebut sudah diprediksi pelatih Everton, Carlo Ancelotti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline