Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir HA

Guru SDIT MU Cinere Depok

Ini Sedekah Sampah di Sekolahku, Bagaimana dengan Sekolahmu?

Diperbarui: 2 Mei 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri SDIT MU Cinere

Dokpri SDIT MU Cinere

Ini Sedekah Sampah di Sekolahku, Bagaimana dengan Sekolahmu?

SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok adalah Sekolah Adiwiyata Nasional 2020. Dalam kurun waktu 4 tahun ini terus berbenah untuk menyiapkan diri menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri 2024. Dalam rangka mendukung dan mengapresiasi kegiatan Adiwiyata di sekolah, maka peserta didik diajak ikut serta melaksanakan kegitan Adiwiyata selama 5 hari di sekolah. 

Untuk hari Kamis kegiatan Adiwiyatanya adalah sedekah sampah. Peserta didik membawa sampah dari rumah masing-masing. Sampah yang boleh disedekahkan adalah sampah botol plastik, gelas plastik, kemasan plastik, kardus, koran, majalah, dan beberapa sampah elektronik.

Sesungguhnya membiasakan sedekah sampah di sekolah adalah sebuah inisiatif kreatif untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan dan solidaritas sosial.
Sedekah sampah merupakan sebuah konsep inovatif yang menggabungkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dan solidaritas sosial.

Dalam konteks sekolah, program sedekah sampah dapat menjadi sarana edukasi yang efektif untuk menanamkan kebiasaan positif pada siswa sejak dini. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program sedekah sampah di sekolah:

1. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan:
Siswa belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak negatif dari sampah. Mereka terdorong untuk memilah dan mengelola sampah dengan bertanggung jawab. Program ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

2. Menumbuhkan Solidaritas Sosial:
Sampah yang dikumpulkan dapat didaur ulang atau diolah menjadi produk bermanfaat yang kemudian disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Hal ini menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial di kalangan siswa. Mereka belajar tentang pentingnya saling membantu dan berkontribusi bagi komunitas.

3. Mendorong Kreativitas dan Inovasi:
Siswa dapat terlibat dalam proses kreatif daur ulang dan pengolahan sampah menjadi produk baru.
Hal ini mendorong mereka untuk berpikir kritis, inovatif, dan mencari solusi kreatif untuk permasalahan lingkungan.
Program ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline