Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

Kunci-Kunci Kebahagiaan

Diperbarui: 1 Desember 2022   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Manusia diciptakan Illahi Rabby sebagai makhluk sosial, dalam keseharian seorang manusia berinteraksi satu sama lain. Tidak hanya dalam bertetangga di dunia maya pun saling berinteraksi. Misalnya dalam media sosial seseorang tidak lepas dari orang yang membenci dan orang yang menyukai.

Upaya agar hidup ini menjadi mudah dan tidak terbebani oleh pikiran yang negatif dan yang membuat semangat menurun maka seseorang harus mempunyai sikap yang tepat.  Lihat lah disekeliling, sangat mudah ditemukan orang-orang gelisah, wajah yang rumit nir, tidak melekat senyum, tegang,  dikejar-kejar masalah dan emosional.  Di pihak lain, ditemukan manusia yang ceria, lembut dengan wajah yang mengundang kenyamanan, yang  jauh dari emosional. Tutur kata yang santun dan tingkah laku yang membawa keakraban.

Kunci nya sederhana, terpusat ada hati. Bilamana hatinya "positif", terpantul lah berbagai hal yang positif pula. Sebaliknya bila hati nya "negatif", tampil ke permukaan dalam gaya bicara, tingkah laku dan wajah yang tidak menyenangkan.

Untuk itu ingatlah dua hal dan lupakanlah dua hal, dengan demikian kita bisa nikmat dalam menjalani hidup yang cuma sekali ini di dunia, itu pun sebuah kehidupan yang sementara.

Dua hal yang harus diingat yaitu pertama kita harus selalu dan selalu mengingat kebaikan seseorang terhadap kita . Dengan demikian jalinam silaturahmi menjadi harmonis dan rukun. Bahkan hubungan bisnis menjadi lancar sehingga kebahagiaan mengalir tanpa kita sadari.

Setelah itu yang harus kita ingat selanjutnya, kesalahan kita terhadap orang lain. Dengan selalu mengingat-ingat satu kesalahan kita maka kita akan selalu waspada dan jangan sampai melakukan kesalahan kedua kalinya di tempat yang sama. Dengan demikian orang lain menjadi senang terhadap kita, menjadi baik terhadap kita dan seterusnya. Buah nya serangkaian berkah akan menghampiri.

Dua hal yang harus dilupakan yaitu yang pertama adalah kesalahan orang lain pada kita, agar tidak muncul rasa dendam karena kita telah memaafkan dan melupakan. Sehingga ketika kita bertemu dengan seseorang yang pernah berbuat salah, kita bisa bertegur sapa dengan hati yang lega. Dan orang tersebut menjadi segan dan menghormati terhadap kita. Ingalah makna dari Surat Al A'raf ayat 199.  Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."  Berkaitan dengan ini, sebuah Sabda Rasulullah yang diriwatakan oleh At Tabrani, menegaskan; artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)," R At Thabrani

Setelah itu yang harus kita lupakan selanjutnya adalah membuang jauh jauh historis kebaikan kita terhadap orang lain. Dengan melupakan kebaikan maka kita dengan mudah melakukan kebaikan selanjutnya. Sehingga orang yang mengenal kita, yang dekat dengan kita menjadi senang dan nyaman. Dalam surat Ali Imran ayat 134,  dapat disimak bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa.  Artinya: ".......(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"

Semoga kita semua bisa sama-sama mulai melatih diri menjadi orang yang pemaaf sesuai dengan hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain dan dalil Al Quran lainnya ya, sahabat hikmah. Aamiin.

Ketika terjalin hubungan baik maka rejeki pun mudah diraih. kemudian kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang hanya sekali dengan mudah diraih. Tidak hanya dalam media sosial dalam hidup bermasyarakat pun dapat kita raih. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline