Ketika saya di Noviciat ( masa pembinaan calon biarawati) kami mendapat pelajaran Kitab Suci dari seorang Imam Jerman yang sudah tua, kami memanggilnya Romo Kintrump.
Romo kalau menerangkan Kitab Suci sungguh luar biasa . Kami diajak seperti di tempat kejadian. Jika ulangan, Romo tidak pernah memberikan nilai 9 apalagi 10, nilainya 8 jika betul semua jawabannya, nila 9 adalah nilai untuk dosen guraunya. Jika 3 kali ulangan berturutan dapat 8 baru mendapat nilai 9 milik dosen ini bonus.
Kekagumanku pada Romo Kintrump, juga mengetik sendiri bahan pelajaran memakai kalender bekas, dan bentuknyapun bervariasi, ada bentuk hati, salib supaya kami rajin mempelajari, padahal memakai mesin ketik biasa, bukan computer.
Pelajaran yang sangat menarik tentang diketemukannya gulungan Kitab Suci di Qumran. Waktu itu saya hanya bisa membayangkan, berimajinasi tentang Qumran. Nah 30 tahun kemudian saya sampai di Qumran, suatu daerah pegunungan nan tandus namun menyimpan sejarah.
Ketika sampai di Qumran
Perjalanan cukup panjang kami tempuh dari Jericko menuju Qumran. Di sepanjang jalan kering hanya sesekali kami jumpai pepohonan. Lain dengan Jericho yang cukup subur dan rindang. Di sepanjang perjalanan ini setelah kami keluar dari daerah perkotaan, kami hanya melihat padang bebatuan.
Setelah sampai di Qumran, kami masuk ke ruang pemutaran film dokumentar tentang diketemukannya Gulungan Kitab Suci. Salah satunya adalah gulungan Kitab Nabi Yesaya 57 : 17-59: 9 ditemukan di dekat Laut Mati demikian kutipan ayat tersebut:
Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya. Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia! Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku. (Yesaya 57 :17 -- 21)
Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman.
( Yesaya 59:9 )
Karena ayat tersebut cukup panjang, maka dalam tulisan ini saya kutip sebagian saja. Dari pemutarn film tersebut kami jadi tahu, betapa pentingnya Qumran yang menyimpan kekayaan Sabda Allah yang diketemukan oleh para gembala. Gulungan Kitab itu tersimpan dalam bejana dari tanah liat, yang disembunyikan didalam gua.